Ada sedikit hal di dunia ini yang dicintai hampir semua orang, salah satunya olahraga. Kita tahu, perhelatan Piala Eropa 2016 lalu disaksikan oleh 300 juta orang di seluruh dunia. Begitu juga dengan final SuperBowl di Amerika yang disaksikan lebih dari 110 juta pasang mata.
Dari para fanatik hingga penonton biasa, olahraga telah berhasil menangkap perhatian banyak orang dibandingkan banyak event lainnya.
Tak heran, L-Men mulai menyadari potensi dari sport markeing. Produk minumaan dan suplemen bernutrisi khusus pria ini sudah kali kedua menggelar kompetisi basket L-Men 3×3 Copetition Indonesia Tour 2016.
Ajang olahraga ini merupakan buah kerja sama L-Men dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) dan telah diakui secara internasional di bawah International Basketball Federation (FIBA).
Kompetisi basket 3×3 ini pada dasarnya menggantikan ajang L-Men of The Year yang mesti berakhir pada tahun 2014. Nutrifood, perusahaan tempat L-Men bernaung, menyadari bahwa asosiasi L-Men sebagai brand para pria berotot membuat ruang geraknyamenjadi terbatas.
Sementara itu, dengan mengusung olahraga, merek semakin leluasa menjangkau banyak konsumen kaum Adam.
Di mulai pada Januari lalu, L-Men 3×3 Competition telah memasuki babak final yang digelar pada 17 Juli 2016. Dari 600 tim dan 2.400 peserta yang mengikuti ajang tersebut di sembilan kota nusantara, L-Men berhasil menjaring delapan tim di babak final.
Adapun yang keluar sebagai pemenang adalah Tim Bandung dari kategori U-33. Tim Bandung berhasil mengalahkan Tim Jakarta dari Kategori Elite dengan skor akhir 21-15. Pemenang akan melaju ke ajang 2016 FIBA 3×3 World Tour Series di Jepang, mewakili Indonesia.
Acara puncak ini juga turut diramaikan oleh para artis yang tergabung dalam Happy Ballers, yakni Udjo Project Pop, Augie Fantinus, Mario Lawalata, Ali Syakieb, Maria Selena (Putri Indonesia 2011), dan Anindya Putri (Putri Indonesia 2015).
Meirza Hartoto, L-Men Brand Manager mengatakan bahwa melalui L-Men 3×3 Competition Indonesia Tour 2016, pihaknya ingin menunjukkan konsistensi L-Men sebagai brand yang menginspirasi hidup sehat di masyarakat, khususnya kaum pria.
“Grand Final sengaja kami adakan di atrium mal, sehingga para pengunjung dapat menonton kompetisi dan terinspirasi untuk melakukan olahraga dengan cara yang menyenangkan, seperti halnya olahraga basket 3×3,” terangnya.
Ia melanjutkan, kandungan whey protein pada produk L-Men adalah alasan yang membuat merek tersebut dibutuhkan ketika seseorang berolahraga.
Sebab, katanya, whey protein merupakan protein khusus yang menjadi asupan bagi otot. Dengan masa otot yang cukup, performa olahraga pun akan meningkat.
“Untuk berolahraga diperlukan whey protein yang tidak hanya menghasilkan kekuatan, namun juga stamina. Maka itu, merek ini sangat berkorelasi dengan olahraga,” terang Meirza kepada Marketeers.
Ia menerangkan, pada dasarnya, semua jenis olahraga sesuai dengan asosiasi L-Men. Akan tetapi, olahraga yang membentuk tubuh dan otot menjadi fokus dari brand ini.
“Misalnya gym atau basket yang telah kita gelar kompetisinya. Olahraga tersebut menghasilkan banyak kontak tubuh, sehingga dibutuhkan masa otot yang cukup,” ungkapnya lagi.
Bulan ini, L-Men berusia 15 tahun. Meirza bilang, L-Men akan konsisten menggunakan olahraga sebagai cara mereknya berkomunikasi dengan konsumen.
Walau begitu, masih belum diputuskan apakah ke depan L-Men masih memanfaatkan basket sebagai ‘media’ dalam menyebar pesan pemasaran.
“Tahun depan masih belum tahu. Tapi, pada kuartal empat tahun ini, kami akan meluncurkan kampanye digital L-Men terbesar,” ujar Meirza yang masih merahasiakan kampanye digital yang dimaksud itu.
Editor: Sigit Kurniawan