Grup Astra berhasil membukukan pendapatan bersih konsolidasian hingga Rp 221,4 triliun pada periode Januari hingga September 2022. Angka ini tumbuh 32% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal 3-2022 ini, laba bersih Grup Astra, tanpa memperhitungkan keuntungan nilai wajar atas investasi pada GoTo, mencapai Rp 22,2 triliun. Angka tersebut tumbuh 49% lebih tinggi dari kuartal 3-2021.
Apabila, memperhitungkan keuntungan nilai wajar tersebut, laba bersih Grup Astra meningkat sebesar 56% menjadi Rp 23,3 triliun. Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan Grup.
“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 cukup baik, terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi. Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global,” kata Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur PT Astra International Tbk.
Pada periode tersebut, laba bersih divisi otomotif Grup Astra meningkat 23% menjadi Rp 6,8 triliun. Hal ini mencerminkan volume penjualan yang lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Penjualan mobil Grup Astra meningkat 20% menjadi 413.000 unit dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 55%. Sedangkan penjualan mobil nasional meningkat 21% menjadi 758 ribu unit pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Sepanjang periode tersebut, Grup Astra telah meluncurkan 27 model baru dan 21 model revamped.
Sedangkan pada bisnis sepeda motor, Astra Honda Motor (AHM) mengalami penurunan penjualan akibat gangguan pasokan chip semikonduktor. Penjualan AHM sepanjang Januari-September 2022 turun 8% dibanding periode yang sama tahun lalu atau menjadi 2,7 juta unit. Kondisi yang sama terjadi pada industri sepeda motor yang mengalami penurunan 4% atau hanya menjual 3,6 juta unit.
Bisnis komponen otomotif, dengan kepemilikan 80% oleh Grup Astra di PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan laba bersih sebesar Rp 832 miliar. Meningkat 86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (replacement market).
Divisi jasa keuangan Grup Astra juga meningkat 30% menjadi Rp 4,4 triliun selama sembilan bulan pertama 2022. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.
Secara keseluruhan, hampir semua divisi Grup Astra mencatatkan peningkatan laba bersih. Hanya dua divisi yang minus, yakni agribisnis dan properti.