Laba Bersih Grup Astra Tumbuh 11% di Semester I-2018

marketeers article

Grup Astra membukukan kinerja keuangan positif di semester I tahun ini. Meski ada di beberapa divisi usaha yang menurun kinerjanya, namun sebagian besar divisi usaha di grup ini mengalami pertumbuhan. Pada separuh pertama tahun ini, Kinerja Pendapatan bersih konsolidasian Grup selama periode ini meningkat 15% menjadi Rp 112,6 triliun.

Laba bersih Grup mencapai Rp10,4 triliun, meningkat 11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  Nilai aset bersih per saham Grup tercatat sebesar Rp 3.155 pada 30 Juni 2018 atau 3% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini terutama berkat kontribusi dari bisnis alat berat dan pertambangan yang tumbuh pesat. Laba bersih Grup dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat sebesar 60% menjadi Rp 3,3 triliun.

PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki Grup Astra berhasil meningkat laba bersihnya hingga 60%, menjadi sebesar Rp 5,5 triliun. Peningkatan laba ini lantaran peningkatan kinerja  bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan, sebagai dampak dari peningkatan harga batu bara.

Ditopang pula oleh penjualan alat berat Komatsu yang  meningkat 37% menjadi 2.400 unit. Di lini produksi batu bara, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), berhasil meningkatkan produksi batu bara sebesar 8% menjadi 56 juta ton dan kenaikan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) sebesar 23% menjadi 445 juta bank cubic metres.  Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 22% menjadi 4,4 juta ton.

Selain bisnis pertambangan dan alat berat, kinerja keuangan Grup Astra juga ditopang oleh bisnis jasa keuangan. Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup meningkat 5% menjadi Rp 2,1 triliun, dengan peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumennya.

Otomotif

Laba bersih dari bisnis otomotif Grup stabil di posisi Rp 4,2 triliun. Peningkatan laba bersih dari penjualan sepeda motor dan bisnis komponen otomotif melebihi dari yang dapat diimbangi oleh penurunan laba bersih dari penjualan mobil.

Pada semester I ini, Penjualan mobil secara nasional meningkat 4% menjadi 554.000 unit pada periode semester pertama tahun 2018. Namun, penjualan mobil Astra turun 10% menjadi 268.000 unit akibat dari meningkatnya kompetisi, sehingga pangsa pasar Astra menurun dari 56% menjadi 48%.

Penjualan motor secara nasional meningkat 11% menjadi 3 juta unit, sedangkan penjualan  PT Astra Honda Motor (AHM) di pasar domestik meningkat 11% menjadi 2,2 juta unit, dengan pangsa pasar 74%.

“Kinerja Grup Astra hingga akhir tahun 2018 diperkirakan cukup baik, didukung dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan harga batu bara yang stabil, walaupun persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian,” kata Prijono Sugiarto Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

    Related