Laba ditahan adalah satu elemen penting di dalam dunia usaha. Setiap usaha bisnis memerlukan pengembangan lebih lanjut, baik ekspansi, penambahan karyawan atau produk dan layanan baru.
Namun, dalam pengembangannya diperlukan modal, dan di situlah laba ditahan bekerja. Namun, apakah yang dimaksud dengan laba ditahan?
Bagaimana cara mengetahui laba ditahan yang dimiliki? Berikut adalah pengertian dan bagaimana cara menghitung laba ditahan seperti yang sudah dirangkum oleh redaksi Marketeers.
Pengertian Laba Ditahan
Laba ditahan adalah jenis laba yang diperoleh dengan menghitung laba bersih, dikurangi pajak, kemudian dikurangi dividen. Sisa dari pengurangan dividen menjadi laba yang akan ditahan oleh perusahaan.
BACA JUGA: Serba-serbi Profit: Arti, Jenis, dan Perhitungannya
Laba ditahan adalah laba bersih kumulatif atau laba perusahaan setelah memperhitungkan pembayaran dividen. Sebagai konsep penting dalam akuntansi, kata “ditahan” menangkap fakta bahwa karena pendapatan tersebut tidak dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen, mereka malah ditahan oleh perusahaan.
Untuk alasan ini, laba ditahan berkurang saat perusahaan kehilangan uang atau membayar dividen dan meningkat saat laba baru tercipta. Dirangkum dari laman Investopedia perusahaan yang berfokus pada pertumbuhan mungkin tidak membayar dividen sama sekali atau membayar jumlah yang sangat kecil karena mungkin lebih suka menggunakan laba ditahan untuk membiayai kegiatan ekspansi.
Perusahaan dapat memilih untuk menggunakan laba ditahan mereka untuk meningkatkan kapasitas produksi, mempekerjakan lebih banyak perwakilan penjualan, meluncurkan produk baru, atau berbagi pembelian kembali. Laba ditahan merupakan variabel penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan karena menunjukkan laba bersih yang disimpan perusahaan dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, perusahaan memiliki kemampuan untuk menginvestasikan kembali dalam bisnis atau mendistribusikannya kepada pemegang saham.
BACA JUGA: Marketing Agency: Cara Merek Tingkatkan Efektivitas Penjualan
Cara Menghitung
Untuk menghitung laba ditahan, yang diperlukan terlebih dahulu adalah menghitung laba operasi. Laba operasi dapat dihitung dengan mengurangi biaya operasi dari laba kotor.
Setelah menghitung laba operasi, barulah menghitung laba bersih sebelum pajak atau Earning Before Interest and Taxes (EBIT). Caranya dengan mengurangi laba operasi dengan beban bunga, depresiasi, dan amortisasi.
EBIT yang sudah dihitung kemudian dikurangi dengan pajak, sehingga muncullah laba bersih atau net profit. Laba bersih kemudian dikurangi jumlah dividen, lalu sisanya adalah laba ditahan.
Begitulah, laba ditahan menjadi laba yang diperoleh usai perusahaan membagikan jatah dividen kepada para pemegang saham. Namun, pada perusahaan tertentu, laba ditahan bisa menjadi sama dengan laba bersih, karena diperlukan biaya lebih untuk pengembangan perusahaan ke depan.
Editor: Ranto Rajagukguk