Tanah merupakan salah satu instrumen investasi yang paling banyak dicari. Harganya tiap tahun terus naik. Namun, lahan yang terbatas membuat banyak orang untuk mencari lahan tanah di pinggiran kota yang besar kemungkinan akan berkembang.
Kota Bogor misalnya. Berdasarkan data Lamudi.co.id, setiap bulannya Bogor menjadi kota yang paling banyak dicari oleh pemburu tanah. Selama bulan Januari 2018 menyebutkan ada sekitar 2.704 orang berniat untuk membeli tanah di Bogor, harga rata-rata tanah di Bogor sendiri mencapai Rp 2.300.000 per meter persegi. Untuk rata-rata harga rumah di Bogor mencapai Rp 9.565.217 per meter persegi.
Sementara, untuk usia pencarian properti di Bogor berkisar diusia 25-32 tahun (64,29%), 18-25 tahun (21,43%) dan di atas 35 tahun (14,29%).
Diurutan kedua ada Bandung, selama Januari ada sekitar 2.245 orang berniat untuk membeli tanah di Kota Kembang tersebut, rata-rata harga tanah di Bandung Rp 4.500.000 per meter persegi. Rata-rata harga rumah di Bandung adalah Rp 9.866.667.
Diurutan ketiga ada Bekasi, selama satu bulan ada sekitar 1.507 orang berencana untuk membeli tanah di Bekasi harga rata-rata tanah di sana mencapai Rp 2.500.00 per meter persegi. Sementara untuk harga rata-rata rumah di Bekasi mencapai Rp 8.700.000 per meter persegi.
Posisi selanjutnya ada kota Malang, sepanjang bulan Januari lalu ada sekitar 1.393 orang berminat untuk membeli tanah di sana, rata-rata harga tanah di Malang seharga Rp 1.851,852 per meter persegi. Untuk harga rumah di Malang rata-rata dijual Rp 7. 575.758.
Dan di posisi terakhir ada kota Surabaya, dalam sebulannya ada 1.322 orang yang ingin membeli tanah di sana, rata-rata harga tanah di Surabaya dijual Rp 9.500.000 per meter persegi. Sementara rata-rata rumah di sana mencapai Rp 12.500.000 per meter persegi.
Menurut Mart Polman, Managing Director Lamudi Indonesia, potensi bisnis properti di kota Bogor diperkirakan akan semakin cerah, karena memang di sana saat ini sedang banyak dibangun sarana infrastruktur yang dapat memudahkan seseorang untuk beraktivitas contohnya seperti Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dan pembangunan kereta hingga (Light Rail Transit/LRT).
Tidak hanya itu, peningkatan jumlah penduduk di Bogor juga bisa dijadikan indikator pertumbuhan bisnis properti di sana. Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 lalu jumlah penduduk di Bogor mencapai 5.587.390 dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 5.715.009.
Editor: Sigit Kurniawan