Kasus bunuh diri seorang peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro tengah menggemparkan jagat maya. Mendiang diduga mengakhiri hidupnya karena tak kuasa menahan perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran.
Hal tersebut terungkap dari buku hariannya. Perempuan yang tengah melanjutkan pendidikan untuk menjadi dokter spesialis anestesi itu mencurahkan isi hatinya tentang beratnya kehidupan sebagai mahasiswi kedokteran, yang juga harus berurusan dengan seniornya.
Meski dugaan itu dibantah pihak kampus, perundungan di lingkungan kedokteran seolah sudah menjadi rahasia umum. Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin bahkan sempat membeberkan sejumlah laporan bullying yang diterima oleh pihaknya.
BACA JUGA: Bertahan di Pernikahan Penuh Kekerasan demi Anak Justru Picu 5 Hal Ini
Bentuk perundungan yang diterima para dokter residen itu, salah satunya dijadikan asisten atau pembantu pribadi dokter senior. Tugasnya bahkan jauh dari pendidikan calon dokter spesialis yang harusnya diterima, seperti membayar keperluan pribadi hingga mengerjakan jurnal senior.
Tentu bukanlah hal mudah bagi korban perundungan untuk beranjak dari situasi yang menimpa mereka. Untuk itu, jika Anda menyaksikan rekan sejawat menjadi korban perundungan di lingkungan dokter, tak ada salahnya melakukan sejumlah hal ini seperti yang disarankan Mayo Clinic:
Bicarakan dengan Orang yang Dipercaya
Jika Anda melihat rekan sejawat dirundung, penting untuk tidak menyimpan perasaan itu sendiri. Bicarakan dengan seseorang yang Anda percayai, seperti teman dekat, anggota keluarga, atau mentor di tempat kerja untuk mendapatkan perspektif baru tentang situasi yang dihadapi.
BACA JUGA: Mendengar Kabar Buruk dari Orang Terkasih Bisa Picu Sindrom Patah Hati
Dokumentasikan Kejadian
Jika Anda mengalami atau menyaksikan bullying, catat kejadian tersebut dengan detail. Tuliskan tanggal, waktu, tempat, siapa yang terlibat, dan apa yang terjadi.
Dokumentasi ini bisa menjadi bukti yang sangat berguna jika nanti Anda memutuskan untuk melaporkan kejadian itu.
Lapor ke Pihak Berwenang
Bila perundungan terus berlanjut, jangan ragu melaporkannya ke pihak berwenang. Di Indonesia sendiri, Anda bisa menghubungi hotline yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan di nomor 0812-9979-9777 atau mengakses tautan perundungan.kemkes.go.id.
Cari Dukungan Psikologis
Menghadapi bullying bisa sangat melelahkan secara emosional. Karena itu, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional, seperti psikolog atau konselor.
Mereka bisa membantu Anda mengelola stres, kecemasan, dan dampak emosional lainnya yang mungkin Anda rasakan.
Editor: Ranto Rajagukguk