Lampaui Target, Ekonomi Cina Kuartal III Tembus 4,6%

marketeers article
Lampaui Target, Ekonomi Cina Kuartal III Tembus 4,6%. (Sumber: 123rf)

Badan Pusat Statistik (BPS) Cina mencatat pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu mencapai 4,6% year on year (yoy) pada kuartal III 2024. Ini melampaui prediksi analis yang disurvei Reuters yang ditargetkan mencapai 4,5%.

Dilansir dari CNBC, Jumat (18/10/2024), realisasi itu lebih rendah dari pertumbuhan kuartal II 2024 yang sebesar 4,7% yoy. Secara kuartal ke kuartal, ekonomi Cina tumbuh 0,9% pada kuartal III, dibandingkan dengan 0,7% untuk kuartal II.

BACA JUGA: Ekspor Cina pada September Lesu, Ekonomi Gagal Tumbuh Cepat?

“Perekonomian nasional menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang positif di bulan September. Kepercayaan diri meningkat untuk mencapai target pertumbuhan setahun penuh sekitar 5%,” kata Sheng Laiyun, wakil komisaris BPS Cina.

Data-data lain yang dirilis, seperti penjualan ritel dan kinerja industri juga melampaui target. Ini menjadi pertanda bahwa ada harapan untuk tumbuh lebih cepat bagi ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.

BACA JUGA: Indonesia vs Cina: Tim Baru, Rivalitas Lama

Masyarakat Cina cukup mengawal ketat berbagai kebijakan Beijing dalam memenuhi target pertumbuhan ekonomi yang sekitar 5%.

“Karena PDB (Produk Domestik Bruto) riil meningkat 4,8% di tiga kuartal pertama tahun ini, target pertumbuhan PDB setahun penuh sekitar 5% sekarang dapat dicapai dengan stimulus tambahan di kuartal keempat,” ujar Tianchen Xu, ekonom senior di The Economist Intelligence Unit.

BACA JUGA: Investasikan US$ 200 Juta, Konsorsium Cina Olah Sampah Jadi Energi

“Terlepas dari banyaknya tantangan, perekonomian Cina tidak dapat disembuhkan, seperti yang diperkirakan banyak orang. Ada alasan untuk lebih optimis mengenai pertumbuhan di tahun-tahun mendatang, mengingat bagaimana pemerintah berkomitmen untuk menopang perekonomian,” Xu menambahkan.

Setelah merilis sejumlah data ekonomi yang suram, pemerintah Cina bulan lalu mengumumkan serangkaian langkah-langkah dukungan untuk mendorong ekonomi yang lesu, termasuk memotong jumlah uang tunai yang harus dimiliki oleh bank-bank sebesar 50 basis poin.

Otoritas Cina juga mengucurkan lebih banyak kebijakan stimulus sepanjang bulan ini di tengah rendahnya sentimen konsumen dan sektor properti yang lesu. Akhir pekan lalu, Menteri Keuangan Cina Lan Fo’an menuturkan pemerintah pusat memiliki ruang untuk meningkatkan utang dan defisit demi menyokong target ekonomi tahun 2024.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS