PT Krakatau Sarana Properti (KSP) mengambil langkah penting dalam melestarikan budaya Banten melalui rebranding dan renovasi Resto Banten Bistro yang kini bernama The Kaibon. Nama “Kaibon” sendiri berasal dari keraton bersejarah di Kota Serang, Banten, yang dulunya merupakan tempat kediaman ibunda Sultan Syafiudin, mencerminkan ikatan kasih sayang seorang anak pada ibunya.
Menurut Direktur Utama PT Krakatau Sarana Properti Iip Arief Budiman, makna dalam nama ini menjadi landasan konsep dan suasana di restoran tersebut.
“Nama Kaibon sendiri berasal dari kata ka-ibu-an, yang memang pada dahulu kala keraton kaibon sendiri merupakan tempat tinggal yang di peruntukan bagi ibunda Sultan Syafiudin,” kata Iip seperti dikutip dalam siaran resminya, Rabu (11/10/2023).
Acara rebranding The Kaibon dihadiri oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel, Purwono Widodo, dan jajaran Direksi Krakatau Steel Group lainnya. Purwono Widodo berharap kehadiran resto ini akan mendukung pendapatan bisnis Krakatau Steel Group di luar sektor baja, khususnya di bisnis anak perusahaan yang berfokus pada non-baja.
“Restoran ini diharapkan juga akan mendukung pariwisata di Cilegon, terutama dalam bidang kuliner, sekaligus memperkuat infrastruktur tempat makan di sekitar Kawasan Industri Krakatau,” ujar Purwono.
Menurut General Manager The Royale Krakatau Hotel Rury Ilham, The Kaibon bukan sekadar restoran biasa. Ia menggambarkan The Kaibon sebagai tempat di mana kehangatan dan kebersamaan bersama keluarga dan teman disatukan dengan hidangan luar biasa.
“Rebranding menjadi The Kaibon juga memperkenalkan lebih jauh budaya Banten dan akan menawarkan menu-menu spesial terinspirasi dari kekayaan kuliner Banten, menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas,” ujar Rury.
PT Krakatau Sarana Properti yakin The Kaibon akan diterima dengan baik oleh pasar. Optimisme ini didasarkan pada pertumbuhan positif industri makanan dan minuman secara nasional pada tahun ini, terutama dengan posisinya yang strategis dekat dengan Kawasan Industri Cilegon.
Industri makanan dan minuman memberikan kontribusi penting pada ekonomi nasional, tumbuh sebesar 5,35% pada kuartal pertama 2023. Dalam investasi, industri F&B menempati posisi ketiga paling menarik di Indonesia.
Nilai investasi mencapai Rp 19,6 triliun, memberdayakan 5,7 juta tenaga kerja, dan memberikan kontribusi positif pada neraca perdagangan nasional senilai US$ 11,48 miliar.
Editor: Ranto Rajagukguk