Pandemi memang menjadi kendala bagi setiap sektor bisnis. Begitu pula bagi industri perbankan. Namun, CIMB Niaga Syariah justru menunjukkan pertumbuhannya. Pada Maret lalu, bank ini mengalami peningkatan 42,5% year of year atau senilai Rp 459 miliar.
CIMB Niaga melihat peluang pada perbankan syariah yang memiliki beberapa sektor yang besar. Pandji P. Djajanegara selaku Direktur Syariah Banking CIMB Niaga berharap mampu mempertahankan pencapaian sebagai Unit Usaha Syariah (UUS) dengan memaksimalkan fasilitas perbankan digital yang dimiliki agar bisa menjangkau nasabah di seluruh wilayah Indonesia.
“Masih banyak tugas yang perlu kita selesaikan, salah satunya adalah digitalisasi. Diperlukan juga pengembangan jumlah sales course dan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni untuk bisa menjelaskan dan mengajak nasabah di daerah-daerah untuk menggunakan digital banking,” ujar Pandji pada Diskusi Bersama CIMB Niaga Syariah, Kamis (24/06/2021).
Selain digitalisasi, CIMB Niaga Syariah ingin merubah mindset terkait sudut pandang masyarakat mengenai syariah. Dimana literasi syariah perbankan CIMB Niaga Syariah masih 8%. Sebab itu, diperlukan pendekatan yang berbeda untuk berbagai daerah. Salah satunya dengan meenerapkan sistem, yakni setiap pegawai konvensional juga memiliki KPI dalam penjualan produk syariah.
Upaya yang turut dilakukan adalah menciptakan customer experience yang berkesan dengan dukungan komunitas. “Kami menggelar aktivitas daring terkait syariah, seperti webinar dan podcast yang mengusung berbagai topik syariah. Kami juga menggelar Haya Online Ramadan Festival pada 2020 yang berhasil membawa penghargaan MURI sebagai bank pertama yang mengadakan festival melalui digital,” tutup Pandi.