Langkah Instagram Perangi Stigma Negatif Soal Kesehatan Mental

marketeers article
New york, USA July 6, 2018: Instagram stories menu on smartphone screen lay on laptop keyboard

Isu kesehatan mental kian menjadi perbincangan di kalangan generasi muda, namun banyak dari mereka yang masih merasa kebingungan saat harus membicarakan hal ini dengan orang tua. Instagram kemudian mengambil langkah untuk menggandeng orang tua memerangi stigma negatif kesehatan mental melalui kampanye #REALTALK.

Selain melanjutkan kolaborasi dengan aplikasi kesehatan mental, Riliv dan Komunitas Anti-Bullying, Sudah Dong, Instagram juga menggandeng komunitas parentingMom Sweet Moms.

Dalam kampanye #REALTALK, Instagram bersama ketiga mitra tersebut akan fokus meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua seputar isu-isu kesehatan mental. Hal ini bertujuan untuk membantu anak remaja mencari pertolongan profesional yang dibutuhkan dan mematahkan stigma negatif tentang kesehatan mental.

“Kampanye #REALTALK yang kami luncurkan pada Mei lalu mendapatkan respon yang positif dari anak muda di Indonesia. Kami melihat, ada kenaikan sebesar 50% pada jumlah unduh aplikasi Riliv setelah #REALTALK diluncurkan,” terang Philip Chua, Kepala Kebijakan Publik Instagram Asia Pasifik di Jakarta, Selasa (27/10/2020). Dalam jangka waktu tiga bulan, booklet #REALTALK juga telah diunduh sebanyak 9.600 kali.

Instagram menemukan, ada lima isu terkait kesehatan mental yang sering dialami oleh remaja. Dimulai dari rasa insecure, kesulitan untuk berbicara mengenai kesehatan mental kepada orang tua, malu dengan kondisi mental yang mereka alami, kecemasan, hingga perundungan.

“Data-data tersebut mendorong kami untuk melanjutkan upaya kami dalam mematahkan stigma negatif tentang kesehatan mental. Kami percaya bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam membantu mematahkan stigma negatif kesehatan mental di kalangan remaja. Melalui fase lanjutan kampanye #REALTALK, kami ingin mengajak para orang tua untuk lebih memahami serta mendukung kondisi kesehatan mental anak remaja mereka terutama di masa-masa sulit ini,” jelas Philip Chua.

Terdapat beberapa kegiatan yang akan diluncurkan oleh Instagram dan para mitra melalui kampanye #REALTALK.

Instagram akan bekerja sama dengan Mom Sweet Moms dan Riliv untuk membuat tiga seri IGTV #REALTALK. Ketiga seri ini didesain untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang tua seputar isu kesehatan mental dalam keluarga guna membantu anak remaja mereka mencari pertolongan.

Seri IGTV ini akan menghadirkan mitra psikolog Riliv, para anggota Mom Sweet Moms (Ersa Mayori, Meisya Siregar, Mona Ratuliu, Novita Angie dan Ria Finola) beserta dua putri anggota Mom Sweet Moms (Naura Ayu dan Mima Shafa).

Selain itu, Instagram akan melanjutkan kerja sama dengan Sudah Dong untuk mengadakan penyuluhan anti-bullying secara virtual di beberapa sekolah, serta menyebarkan booklet #REALTALK di kalangan anak muda untuk membantu mereka membangun interaksi positif dan menjaga keamanan mereka baik secara online maupun offline.

Instagram turut meluncurkan pembaruan Panduan Instagram untuk orang tua yang akan menjadi sumber informasi bagi orang tua di Indonesia.

Dalam pembaruan Panduan Instagram untuk orang tua ini, Instagram menambahkan lebih banyak informasi mengenai fitur-fitur keamanan Instagram yang baru-baru ini diluncurkan, tips membangun percakapan dengan anak seputar kesehatan mental serta memahami pentingnya membatasi waktu yang dihabiskan oleh anak untuk mengakses platform online.

“Tak bisa dipungkiri, kesehatan mental adalah isu yang cukup sensitif untuk dibahas bersama keluarga termasuk dengan anak-anak kita. Masih banyak orang tua yang masih belum punya pengertian yang cukup komprehensif mengenai isu yang sudah lama seringkali dianggap tabu oleh masyarakat,” ujar Mona Ratuliu, Figur Publik dan perwakilan Mom Sweet Moms.

Pembaruan Panduan Instagram untuk orang tua akan segera tersedia secara gratis di akun Instagram @momsweetmoms dan para anggota.

Related

award
SPSAwArDS