Oleh: Jimmy Wijaya, Sales Area Manager Retail Sumatera Selatan PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel
Sebagai perusahaan energi, partisipasi Pertamina dalam ajang otomotif dunia seperti MotoGP merupakan langkah strategis dalam menegaskan posisinya sebagai pemain utama di industri energi global. Dari perspektif pemasaran, MotoGP berfungsi sebagai platform yang penting guna mendongkrak kesadaran merek, mengomunikasikan kualitas produk, dan membangun citra inovatif yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar mancanegara.
Sejak berkontribusi dalam pembangunan Pertamina Mandalika International Circuit standar dunia, Indonesia bersama Pertamina telah tiga kali menjadi tuan rumah penyelenggara MotoGP untuk wilayah Asia. Tahun ini secara resmi mengukuhkan brand kebanggaan Indonesia mendampingi tim balap milik legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi, yaitu Pertamina Enduro VR46 Racing Team.
Seperti apa upaya Pertamina merengkuh pasar global? Dipastikan, perusahaan pelat merah ini memanfaatkan popularitas dan jangkauan luas even MotoGP untuk memperkenalkan produknya.
Produk yang sangat berkaitan erat dengan dunia otomotif, seperti pelumas Fastron-Enduro Series dan bahan bakar berkualitas tinggi, Pertamax-Dex Series, dengan membidik segmen pasar internasional. Upaya ini tidak hanya meningkatkan visibilitas merek Pertamina di pasar Eropa, Asia, dan Amerika Serikat (AS), tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai entitas inovatif dan modern yang siap bersaing di tingkat global.
Selain memiliki sirkuit, Pertamina melalui tim balapnya Pertamina Enduro VR46 Racing Team menargetkan untuk menggaet eksposur yang luas dan konsisten di mata konsumen global. Potensi sesuai yang divisikan meningkatkan kesadaran merek (brand awareness) Pertamina, menjadikannya lebih dikenal oleh masyarakat internasional sebagai pemain utama dalam industri energi yang sejajar dengan industri energi kelas dunia.
Lantas bagaimana dampaknya terhadap ekspansi pasar luar negeri? Dengan dukungan terhadap tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Pertamina berupaya mengintegrasikan impresi teknologi tinggi yang diwakili oleh olahraga balap dengan kapabilitasnya sebagai produsen energi.
Ajang kecepatan motor prototype ini tidak hanya menjadi platform untuk branding, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dan kemitraan bisnis di berbagai negara. Dampak kolaborasi dengan VR46 Racing Team, Pertamina Lubricants menjadi kiblat pengembangan pelumas, di antaranya sebagai kiblat Harley Davidson sebagai motor touring, BMW sebagai motor adventure, dan Ducati sebagai motor balap.
Di segmen industri, kemitraan dengan VR46 termasuk Lamborghini, ikut meningkatkan level kepercayaan konsumen industri tentang kapabilitas Pertamina. Hasilnya, banyak dari mereka yang membuka peluang kerja sama dalam sebagai pemasok bahan bakar berkualitas dan pelumas.
MotoGP sebagai kasta tertinggi olahraga otomotif memiliki cakupan geografis yang luas. Ini jelas akan memberi stimulus langsung dalam memperkuat jaringan distribusi internasional Pertamina serta membuka jalan dalam memasarkan produk-produknya di pasar yang mungkin selama ini belum tergarap.
Menjadi bagian dari event olahraga di bawah naungan Dorna Sport, tantangan Pertamina untuk meengaruhi calon pengguna mancanegara tidak lagi besar. Ketika produk-produk Pertamina, seperti pelumas dan bahan bakar, digunakan para pembalap hebat, cukup mengasosiasikan sebagai produk kelas atas. Terlebih saat ini tahta Valentino Rossi sebagai ikon MotoGP belum tergeser, yang mana Pertamina hadir sebagai mitra.
Ini dapat memberikan keyakinan tambahan kepada konsumen dunia bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan mampu mendukung performa maksimal. Output-nya, akan menciptakan kepercayaan baru, dan ini sangat penting.
Ketika Pertamina berusaha untuk memperluas penjualan produk pelumas dan bahan bakar di luar negeri, konsumen cenderung menjatuhkan pilihan dan mempercayai merek yang telah memiliki nama besar dan terbukti berkinerja baik di ajang internasional.
Soft Power Diplomacy
Salah satu langkah penting dalam menguatkan strategi pemasaran energi di tingkat global, Pertamina melalui ajang MotoGP perlu menjadikannya sebagai “alat” soft power. Artinya, soft power ini menjadi efektif guna memperkuat hubungan internasional Indonesia, khususnya kawasan Asia juga Eropa.
Melalui promosi budaya, peningkatan dampak positif, dan dukungan terhadap agenda global seperti energi bersih, Pertamina membantu meningkatkan daya tarik Indonesia di mata dunia. MotoGP menjadi media yang menghubungkan berbagai elemen, dari olahraga, diplomasi budaya, hingga pengembangan bisnis, sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengaruh dan posisi Indonesia di panggung internasional.
Sebut saja bagaimana Pertamina sebagai perusahaan energi dunia yang terus memberi dukungan terhadap isu lingkungan global. Pertamina mempromosikan komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon dan transisi energi.
Pada era saat banyak negara maju di Eropa sangat memperhatikan isu lingkungan, Pertamina dapat menggunakan kesempatan ini untuk menampilkan inisiatif Indonesia dalam mengembangkan biofuel dan teknologi energi bersih lainnya. Ini membantu membangun citra positif Indonesia sebagai negara yang berkomitmen pada isu keberlanjutan energi.
MotoGP juga mulai berfokus pada inisiatif hijau, seperti penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Dengan terlibat dalam inisiatif-inisiatif ini, Pertamina dapat menunjukkan bahwa Indonesia, melalui perusahaan energinya, bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mencapai tujuan keberlanjutan global.
Pertamina Enduro VR46 Racing Team
Keputusan Pertamina berkolaborasi dengan VR46 Racing Team mulai 2024 menjadi salah satu keputusan penting dalam sejarah balap motor Indonesia. Secara bisnis, produk Pertamina dipastikan akan mendunia.
VR46 Racing Team diasosiasikan dengan Valentino Rossi, legenda MotoGP yang memiliki basis penggemar internasional yang sangat besar dan loyal. Asosiasi ini memberi akses langsung bagi Pertamina ke jutaan penggemar di seluruh dunia yang mengikuti perkembangan VR46.
Secara kualitas, tim balap ini boleh dibilang sangat komplit. Didukung motor juara dunia dan paling kencang asal Italia, Ducati. Makin lengkap dengan pembalap jebolan VR46 Academy, yaitu Marco Bezzecchi yang meraih peringkat tiga dunia 2023 dan Fabio Di Giannantonio.
Tahun 2025, tim ini dipastikan naik tahta sebagai tim satelit utama Ducati menggantikan Prima Pramac Racing yang hijrah ke Yamaha. Menariknya, motor juara dunia Ducati spek pabrikan yang serupa dengan motor Francesco Bagnaia dan Marc Marquez akan diberikan salah satunya untuk tim ini dan akan dikendarai Fabio Di Giannantonio.
Dengan keunggulan tim ditunjang motor juara dan talenta pembalap hebat, adalah sebuah investasi besar buat Pertamina. Itu kemudian menjadi solid dan memenuhi variabel dalam menargetkan pasar yakni kualitas dan kinerja tim ditambah pemain bintang (pembalap).
Belajar dari Repsol
Perusahaan energi asal Spanyol, Repsol, telah menjalin kerja sama hingga tiga dekade dan sukses dengan tim Repsol Honda di MotoGP sejak tahun 1995. Ini menjadikannya salah satu kolaborasi paling terkenal dan bertahan lama dalam sejarah MotoGP.
Melalui kemitraan dengan Honda Racing Corporation (HRC), Repsol berhasil meningkatkan visibilitasnya di tingkat internasional. Repsol Honda menjadi salah satu tim paling sukses dengan meraih banyak gelar juara dunia bersama pembalap-pembalap terkenal, seperti Mick Doohan, Valentino Rossi, Dani Pedrosa, hingga Marc Márquez.
Dengan logo Repsol yang terpampang jelas pada motor dan seragam tim yang sangat ikonik dengan warna oranye, merek ini mendapatkan eksposur yang luas di setiap balapan MotoGP yang ditonton oleh jutaan penggemar di seluruh dunia, termasuk di Eropa, AS, dan Asia. Hal ini membantu Repsol memperkuat posisinya di pasar global, terutama di pasar energi dan bahan bakar.
Melalui MotoGP, Repsol juga mengambil alih upaya pengurangan emisi karbon, yang mana langkah tersebut berhasil membantu Repsol mendapatkan pengakuan sebagai pemain energi yang peduli lingkungan.
Editor: Ranto Rajagukguk