Langkah Strategis Kerek Industri Keramik di Posisi Keempat Dunia

marketeers article
17560190 potter inflicts a decorative pattern on pot

Industri keramik nasional menjadi salah satu sektor yang tengah diprioritaskan pengembangannya untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor. Guna memacu daya saing industri ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menyiapkan empat langkah strategis yang menargetkan industri keramik Indonesia berada di posisi ke-empat dunia.

Empat poin penting untuk mencapai sasaran tersebut, meliputi ketersediaan gas industri dengan harga yang kompetitif, inovasi, Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, dan pengembangan bagi industri keramik dalam negeri.

“Terkait gas bumi sebagai bahan bakar untuk industri keramik, kami mengupayakan ada jaminan pasokan, harga yang ideal, dan kompetitif. Selanjutnya, dalam mendorong terciptanya inovasi produk dan SDM terampil di sektor industri, pemerintah akan memfasilitasi melalui pemberian insentif fiskal berupa super deductible tax,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (14/03/2019).

Selain insentif fiskal, Airlangga mengatakan Kemenperin juga menyediakan insentif nonfiskal berupa penyediaan tenaga kerja kompeten melalui program link and match dengan SMK dan industri, Diklat sistem 3 in 1 dan Program Diploma I Industri.

“Untuk meningkatkan daya saing industri keramik dan memproteksi pasardalam negeri, pemerintah telah menaikkan Pajak Penghasilan (PPh) impor komoditas keramik menjadi sebesar 7,5%. Pemerintah juga mendorong kebijakan pengembangan sektor industri pengolahan yang difokuskan pada penguatan rantai pasok untuk menjamin ketersediaan bahan baku dan energi yang berkesinambungan dan terjangkau,” ujar Airlangga. Ia menjanjikan akan mengamankan pasokan bahan baku untuk industri keramik yang berasal dari dalam negeri sebagai competitive advantage, seperti tanah liat (clay), feldspar, pasir silika, dolomite, dan limestone.

Ia optimistis, jika langkah tersebut berjalan dengan  baik, Indonesia berpotensi menempati peringkat ke-empat di dunia sebagai produsen keramik.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS