Perusahaan telekomunikasi asal China, ZTE sempat dikabarkan media dalam dan luar negeri bahwa mereka sedang bakal kemungkinan terburuk untuk menutup bisnisnya di Indonesia. Hal ini disebabkan ZTE terkena larangan tujuh tahun tanpa suplai komponen yang berasal dari Amerika Serikat, semisal chipset Qualcomm.
Namun, berselang kurang dari tiga bulan sejak berita tersbut terkuak ke publik. Kini, ZTE Indonesia melanjutkan kerjasama strategis dengan PT Telkom Indonesia Tbk. ZTE mengaku baru saja menandatangani komitmen baru untuk fixed network dan core network yang menunjukkan bahwa kerjasama kedua belah pihak masih berlanjut.
Pasalnya, larangan Departemen Perdagangan AS terhadap ZTE telah dicabut pada 13 Juli 2018. Setelah pelarangan dihapus. ZTE langsung melanjutkan bisnis dengan Telkom yang mencakup multi-domain jaringan Telkom di Indonesia.
Komitmen ini akan memungkinkan Telkom Indonesia untuk mengembangkan layanan broadband dan meningkatkan customer experience sekaligus menguntungkan bisnis ZTE dan Telkom di Indonesia.
Yan Changzhi, Sales Director ZTE Indonesia mengatakan bahwa pihaknya telah menerapkan solusi infrastruktur untuk Telkom Indonesia sejak tahun 2004. Selama masa pelarangan dari Departemen Perdagangan AS terhadap ZTE, Telkom sangat bersabar dalam melanjutkan kemitraan dengannya.
“Kami sangat menghargai dukungan dan kepercayaannya, kami sangat ingin memberikan teknologi dan solusi terbaik kepada Telkom,” kata dia.
ZTE adalah perusahaan penyedia sistem telekomunikasi, perangkat mobile, dan solusi teknologi enterprise untuk konsumen, carrier, perusahaan, dan pelanggan sektor publik. Terdaftar di bursa saham Hong Kong dan Shenzhen. produk dan solusi ZTE terjual ke lebih dari 500 operator teko di 160 negara.
Editor: Sigit Kurniawan