Larangan Terbang ke Uni Eropa Dicabut, Potensi Pariwisata Bersinar

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Kabar dicabutnya larangan terbang bagi maskapai Indonesia oleh Uni Eropa mengembuskan kabar gembira bagi banyak pihak. Salah satunya, Kementerian Pariwisata yang optimistis dengan dicabutnya larangan tersebut potensi pariwisata makin besar. Sikap optimistis ini disampaikan Kemenpar melalui keterangan resminya. Kabar ini sebelumnya disampaikan oleh Kementerian Perhubungan.

“Ini merupakan kado Hari Raya untuk masyarakat Indonesia. Uni Eropa telah mencabut larangan seluruh maskapai penerbangan Indonesia dari EU Safety Flight, Kamis, 14 Juni yang lalu.  Kepercayaan yang telah diberikan kepada Indonesia ini, harapannya bisa lebih mendorong industri penerbangan dan pariwisata sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya.

Asal tahu saja, Flight ban untuk seluruh maskapai penerbangan Indonesia ditetapkan Uni Eropa sejak tahun 2007. Namun, 55 maskapai kini telah memenuhi syarat untuk melakukan penerbangan ke Uni Eropa.

“Sejumlah 55 maskapai penerbangan telah memenuhi syarat untuk terbang ke Eropa. Ini adalah suatu jumlah yang banyak. Totalnya ada 62 maskapai penerbangan. Jadi kita sudah berhasil meningkatkan tingkat keselamatan terbang bagi penumpang,” jelas Menhub.

Budi Karya menilai ini adalah suatu pencapaian yang baik. Sebab, ada peningkatan kualifikasi maskapai penerbangan Indonesia dalam kancah internasional. Menhub ingin hal ini terus ditingkatkan.

Sedangkan Komisioner Bidang Transportasi Uni Eropa Violeta Bulc menjelaskan, maskapai Indonesia bisa terbang di langit Uni Eropa. “Maskapai tersertifikasi telah terbebas sepenuhnya dari larangan terbang di langit wilayah Uni Eropa. Maskapai-maskapai itu telah memenuhi standar keselamatan internasional,” ungkap Bulc kemarin.

Bulc menambahkan, perbaikan standar kualitas layanan keselamatan udara sudah dilakukan maskapai Indonesia. Kolaborasi perbaikan sistem pun membuahkan hasil positif.

Berbagai kelemahan instrumen keselamatan penerbangan maskapai Indonesia berhasil diurai. Ujungnya maskapai Indonesia dinilai sangat nyaman melayani mobilitas masyarakat Uni Eropa.

“Standar keamanan penerbangan tertinggi harus diberikan bagi masyarakat Eropa. Pencabutan sudah dilakukan. Sudah tidak ada daftar larangan terbang maskapai Indonesia di daftar Uni Eropa. Kami tentu gembira karena kerja keras bersama ini membuahkan hasil sangat bagus,” lanjut Bulc.

Mendapat garansi positif dari Uni Eropa, peluang mengaksplorasi pasar wisatawan Benua Biru terbuka semakin lebar. Eropa jadi penyumbang wisatawan dunia hingga 48%. Inggris Raya, Perancis, juga Jerman jadi motor utama dengan kemampuan spending US$ 184 miliar pada rentang 2016. Pergerakan positif juga dimiliki wisatawan Inggris pada tahun 2018, kenaikannya 7,37% atau riilnya 74.769 orang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira keputusan Uni Eropa. “Kami tentu gembira dengan update yang diberikan Uni Eropa terhadap kualitas maskapai Indonesia secara menyeluruh. Kondisi ini tentu akan jadi perhatian utama. Sebab, jumlah kunjungan wisatawan dari Eropa terus diupayakan naik. Progress pertumbuhannya sangat positif,” jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya.

    Related