Lari Pagi vs Malam, Mana yang Lebih Baik?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Bagi penggemar lari, memilih waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas ini sering kali menjadi perdebatan. Ada yang memilih lari pagi untuk menikmati udara sejuk dan matahari terbit, tetapi ada pula yang melakukannya pada malam hari setelah bekerja.

Namun, di antara keduanya, mana yang sebenarnya lebih baik? Melansir Running Magazine, berikut sejumlah kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk menentukan jawabannya:

Kelebihan dan Kekurangan Lari Pagi

Salah satu keuntungan utama lari pagi adalah meningkatkan suasana hati sepanjang hari. Ini karena ketika bangun tidur, kadar kortisol atau hormon stres biasanya berada pada puncaknya, sehingga lari akan membantu menyeimbangkan perasaan tersebut.

BACA JUGA: Cara Mengatasi Brain Fog, Kondisi yang Bikin Sulit Konsentrasi dan Cepat Lupa

Ditambah lagi, suasana jalanan yang lebih sepi di pagi hari memberikan ketenangan yang sulit ditemukan di waktu lain. Selain itu, lari pada waktu tersebut juga bisa meningkatkan kekuatan otot karena kadar testosteron, hormon yang membantu pembentukan otot, tengah mencapai puncaknya.

Meski banyak manfaatnya, lari pagi juga memiliki kekurangan. Salah satunya ialah risiko cedera yang lebih tinggi, mengingat setelah tidur semalaman, otot tubuh masih kaku dan dingin, sehingga rentan cedera jika tidak melakukan pemanasan yang cukup.

Selain itu, karena Anda belum mengonsumsi makanan sejak malam sebelumnya, energi tubuh belum sepenuhnya terisi. Hal ini dapat membuat lari terasa lebih berat dan kurang bertenaga, terutama jika Anda berencana melakukan latihan berat.

BACA JUGA: 6 Teknik Pernapasan untuk Mengurangi Stres dan Kecemasan

Kelebihan dan Kekurangan Lari Malam

Lari malam terasa lebih ringan karena suhu tubuh mencapai puncaknya pada malam hari, serta otot yang sudah hangat karena aktivitas sepanjang hari. Selain itu, Anda juga sudah makan beberapa kali, sehingga energi yang tersedia lebih banyak.

Namun, lari malam bukan tanpa kekurangan. Setelah seharian bekerja, motivasi untuk berlari bisa berkurang.

Rasa lelah dan lesu sering kali membuat keinginan untuk melewatkan lari menjadi lebih besar. Selain itu, ada juga faktor lingkungan yang perlu dipertimbangkan, seperti meningkatnya polusi udara akibat lalu lintas, suhu yang lebih panas, dan kurangnya cahaya ketika matahari sudah terbenam, terutama pada musim dingin.

Jika lari terlalu larut malam, ini juga bisa mengganggu kualitas tidur Anda. Dengan kata lain, baik lari pada pagi maupun malam hari, keduanya sama-sama baik.

Ini hanya tergantung pada preferensi dan rutinitas pribadi Anda. Yang terpenting adalah Anda tetap meluangkan waktu untuk beraktivitas demi menjaga tubuh tetap prima.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS