Layanan Digital Pegadaian Alami Peningkatan Pengguna Hingga 50% Selama Pandemi

marketeers article
Percepat Penyaluran KUR, Kemenkop UKM dan Pegadaian Bersinergi. (FOTO: Dok Pegadaian)

Melihat perkembangan yang baik dari e-commerce, Pegadaian terus mengembangkan Pegadaian Digital Service. Layanan ini merupakan upaya dari Pegadaian untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan layanan digital. Fitur-fitur yang ada terus ditingkatkan agar pengguna merasa aman bertransaksi terutama di masa pandemi seperti saat ini.

“Hingga September 2020, Pegadaian Digital Service mengalami peningkatan hingga 50%. Layanan ini banyak membantu kami dan nasabah untuk penghematan biaya. Layanan digital ini membuat transaksi aman, cepat, dan murah,” tutur Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto.

Pengguna Pegadaian Digital Service saat ini mencapai tiga juta nasabah. Pegadaian sendiri menyadari bahwa perlu kesabaran agar nasabah mau pindah ke pelayanan berbasis digital. Pasalnya, tidak semua nasabah bisa dengan cepat beradaptasi ke digital, khususnya generasi tua.

Berbagai usaha dilakukan untuk memperkuat edukasi di masyarakat dalam mengenai layanan digital ini. Pegadaian bahkan menyiapkan insentif bagi karyawan yang berhasil mengedukasi masyarakat. Sedangkan untuk nasabah yang menggunakan Pegadaian Digital Service, Pegadaian menyiapkan gimmick.

“Kondisi pada tahun 2021 tampaknya masih berat untuk industri keuangan. Restrukturisasi sudah diperpanjang setahun lagi. Kondisi tahun depan, saya kira akan hampir sama dengan yang ada saat ini. Sebab itu, kami mempersiapkan digitalisasi untuk menjadi lebih kuat memberikan layanan,” kata penerima The Best Industry Marketing Champion 2020 Multifinance Sector tersebut. 

Kuswiyoto menegaskan bahwa digitalisasi ini bukanlah competitive advantage, tetapi suatu keharusan. Karena itu, Pegadaian juga sudah berinvestasi untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada demi memperlancar berbagai strategi ke depannya.

Pegadaian berencana untuk fokus pada produk gadai karena produk ini tergolong low risk. Kendati demikian, Pegadaian juga sadar dengan kehadiran para pesaing yang kini mencapai lebih dari 90 perusahaan swasta, termasuk di dalamnya bank-bank syariah dengan produk serupa.

“Pegadaian selalu siap kolaborasi dengan berbagai pihak pada tahun 2021. Harapannya dengan kolaborasi ini, Pegadaian bisa menjangkau nasabah yang masih bergantung pada rentenir dan beralih ke akses keuangan yang lebih sehat,” pungkas Kuswiyoto.

Related