Layanan Kaskus Podcast Resmi Untuk Seluruh Pengguna

marketeers article

Setelah resmi diluncurkan pada akhir tahun lalu, kini KASKUS Podcast telah membuka akses langsung di platformnya untuk publik. Pembukaaan akses ini diharapkan  memperbanyak pilihan platform bagi para Podcaster dalam mengunggah kontennya sehingga bisa dinikmati oleh pendengar yang lebih luas.

Hilda Hendrio, GM Marketing KASKUS menyatakan, bahwa selama ini user dan community adalah DNA KASKUS. Mayoritas konten yang ada di forum pun dibuat oleh para user (UGC). “Seiring dengan bertumbuhnya Podcaster di kalangan Kaskuser maupun non-Kaskuser, kami ingin memberikan opsi bagi mereka untuk membuat konten dalam format audio secara mandiri yang dapat diunggah langsung di www.podcast.kaskus.id. Tentunya ada proses kurasi yang kami lakukan untuk setiap podcast yang diunggah oleh user seperti memastikan konten tersebut bebas dari hal – hal terkait kekerasan, pornografi, SARA, dan juga memastikan kualitas audionya sudah baik.”

Sejak resmi dibuka untuk publik sejak 15 Juli 2019, KASKUS Podcast sudah memiliki total 60 program podcast. Dua puluh di antaranya merupakan unggahan dari Kaskuser, seperti Listen Up, Podcast Kere Hore, Geekin Out, Podcast Kemarin Sore, Boy Vs Girl, dan lainnya.

Selain membuka akses untuk publik, dukungan KASKUS pada perkembangan podcast di Indonesia juga ditunjukkan melalui fasilitas studio podcast yang bisa digunakan oleh Kaskuser dan komunitas yang ingin memproduksi podcast dalam  program Kelas Podcast.

KASKUS akan menghadirkan Kelas Podcast sepanjang Agustus- September 2019. Kelas Podcast mengakomodir keinginan para Kaskuser dan non-Kaskuser yang belum berkesempatan untuk mengikuti materi  terkait podcast dengan tema Content & Pre – Production, Production, Get Your Podcast Discovered, serta Branding & Monetisasi Podcast.

“Dengan konsep workshop selama empat minggu berturut-turut dan bekerjasama dengan para Podcaster Expert sebagai mentor, para peserta terlihat sangat antusias bertanya sehingga diskusi bergulir aktif dan ide – ide kolaborasi muncul sepanjang kelas berlangsung,” tutup Hilda.

Editor: Sigit Kurniawan

Related