Lebih dari 60% UKM Kesulitan Mengelola Rantai Pasokan secara Efisien

marketeers article
Rantai pasok UKM (Ilustrasi: Istimewa)

Mengembangkan sebuah usaha memang penuh tantangan. Berbagai persoalan tentu harus dihadapi dan dicari solusinya. Tidak terkecuali persoalan mengelola rantai pasokan secara efisien. Hal ini terungkap di dalam laporan Impact Report KoinWorks yang berjudul Leveling Up The MSME Ecosystem.

Dalam sektor-sektor seperti fast moving consumer goods (FMCG), pertanian, dan kesehatan, faktor kecepatan, efisiensi, dan kelincahan sangat penting. 

Di sisi lain, lebih dari 60% bisnis menghadapi tantangan dalam mengelola rantai pasokan secara efisien, terutama mengenai kendala arus kas. 

“Kami memiliki gambaran ideal bahwa UMKM tidak hanya memasuki pasar sebagai pengecer, tetapi menjadi bagian integral dari ekosistem produksi domestik,” ungkap Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks Group dalam laporan tertulisnya.

Benedicto melanjutkan, para UKM pun harus memiliki catatan data bisnis yang komprehensif, Dengan akses ke pembiayaan yang efisien dari KoinWorks, didukung oleh investor individu, UMKM dapat bernegosiasi lebih baik dengan pemasok, merekrut lebih banyak anggota tim, berinvestasi dalam teknologi, dan memanfaatkan peluang pasar baru.

BACA JUGA: UKM Kecantikan Punya Peluang Besar di Pasar Global

Hal ini pun dialami oleh Andrew Soeherman, CEO Eratani. Andrew menyebut bahwa di dalam proses ini dibutuhkan kolaborasi. 

“Kolaborasi kami dalam pembiayaan rantai pasok, pembiayaan faktur, dan pinjaman langsung kepada petani melalui EraKiosk dan EraFarm telah memberikan perubahan besar,” ujarnya. 

Engkus, seorang petani di Indramayu, Jawa Barat, mencatat, “Dengan dukungan Eratani, saya berhasil meningkatkan produktivitas lahan sebesar 20%. Bantuan mereka melebihi sumber daya pertanian dan panduan yang agronomis hingga membantu dalam penyerapan hasil panen,” ungkapnya.

BACA JUGA: Manufacturer: Peran Penting dalam Rantai Pasokan Industri

Melalui solusi keuangan yang dibawanya, KoinWorks memperluas akses modal bagi UMKM di seluruh Indonesia. Tercatat, perusahaan menyalurkan Rp 27,3 triliun rupiah US$ 1,8 miliar kepada lebih dari 900 ribu UMKM.

“Kami telah memberdayakan ribuan bisnis untuk berkembang dan tumbuh. Dampak sosial yang kami hasilkan termasuk lebih dari 106 ribu pinjaman, dengan 83% dari pinjaman ini dibiayai oleh investor muda, menunjukkan komitmen kuat dari generasi muda untuk mendukung pembiayaan UMKM,” tutup Benedict

Related

award
SPSAwArDS