Lebih dari Separuh Aplikasi yang Diunduh Selama 2020 Dihapus dalam 30 Hari
Menjaga retensi pengguna aplikasi kian menjadi momok menantang. Pasalnya, hasil riset bertajuk The Uninstall Threat: 2020 App Uninstall Benchmarks yang dirilis oleh AppsFlyer menemukan, lebih dari separuh aplikasi yang diunduh selama 2020 dihapus pengguna dalam 30 hari.
Bahkan, Indonesia tergolong ke dalam negara dengan tingkat uninstall yang tinggi. Secara rata-rata, 59% aplikasi dihapus dalam kurun waktu 30 hari setelah pengunduhan pada Oktober 2020.
Dilihat dari jenis kategori, aplikasi non-gim yang memiliki tingkat uninstall paling signifikan adalah Sosial (64,4%), dan Keuangan (59,6%) untuk install organik.
Yang menarik, tren uninstall ini relatif lebih tinggi terjadi di pasar negara berkembang, seperti Brazil dan India yang lebih tinggi 33% dari pasar negara maju (Amerika Serikat, Inggirs, Jepang, Korea, Prancis, Jerman).
Di Indonesia, tingkat uninstall kategori Gaming kasual tercatat sebesar 53,6% untuk sumber install organik, relatif lebih rendah dibandingkan tingkat uninstall di beberapa negara, seperti Brazil (68,1%), Turki (63,3%), Vietnam (63,1%) dan Thailand (60,4%).
Namun, tingginya tingkat uninstall pada aplikasi tetap saja merupakan hal yang ingin dihindari oleh para pemasar.
“Sulitnya tingkat retensi pengguna di zaman sekarang ini membuat para pemasar harus memanfaatkan informasi ini untuk lebih mendukung strategi pemasaran mereka,” ungkap Ronen Mense, President dan Managing Director AppsFlyer APAC di Jakarta, Kamis (04/02/2021).
Rata-rata jumlah anggaran marketing yang terbuang akibat tingkat uninstall secara global mencapai US$ 57 ribu atau sekitar Rp 800 juta per bulan per aplikasi pada 2020. Nilai ini meningkat hingga 70% dari tahun sebelumnya.
“Ketika persaingan meningkat, anggaran marketing harus dipastikan tidak terbuang sia-sia. Pemasar aplikasi harus mengukur tingkat uninstall mereka, memahami kapan dan dari sumber mana uninstaller berasal,” jelas Mense.
Para pemasar dapat mencegah uninstall dengan menggunakan semua kanal, hingga mendorong retargeting untuk menjaga aplikasi mereka menjadi perhatian utama para pengguna. “ Retargeting adalah pendekatan kunci untuk meningkatkan profitabilitas dan nilai umur sebuah aplikasi,” tutup Mense.