Kewirausahaan saat ini memiliki peran penting dalam mendukung dan mendorong perekonomian sebuah negara. Menariknya, ekonomi Indonesia terus beradaptasi dan berkembang ke arah yang lebih baik dalam pemerataan kesempatan bagi perempuan. Hal tersebut terlihat berdasarkan data dari Kementerian Keuangan yang mencatat 53,76% sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) didominasi oleh perempuan dengan kontribusi sebesar 61% terhadap perekonomian Indonesia. Berangkat dari fenomena tersebut, Procter & Gamble (P&G) berkolaborasi dengan WEConnect International dan kembali menggelar program ANJANI – Pelaku Usaha Perempuan #RaihSuksesmu.
Program ANJANI tahun ini merupakan episode kedua dari yang sebelumnya telah diadakan pada tahun 2020. Program ini bertujuan untuk membangkitkan semangat dan menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung keberagaman, inklusi serta kesetaraan gender.
Fokus P&G adalah untuk membantu menghilangkan hambatan ekonomi bagi perempuan melalui langkah-langkah berkelanjutan dan berbagai upaya advokasi. ANJANI akan menyediakan tempat bagi pengusaha perempuan untuk terhubung dan saling membantu melalui serangkaian bimbingan dan pengembangan yang dirancang khusus. Program ini membawa beragam topik, termasuk strategi pertumbuhan bisnis, pembangunan merek, keterampilan kepemimpinan, sumber daya manusia, dan pengadaan dengan para ahli.
LV Vaidyanathan, Presiden Director P&G Indonesia menyampaikan bahwa di P&G, kesetaraan dan inklusi merupakan bagian fundamental. Tak heran jika P&G percaya bahwa mendukung pengusaha perempuan sangat penting untuk pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia.
“Inilah cara kami mengembangkan merek-merek di pasar, memimpin industri dan komunitas kami. Melalui program ANJANI, kami akan berupaya untuk meningkatkan kesetaraan gender demi membangun perekonomian cerdas. Kami percaya, program ini dapat memperkuat kemampuan mereka sekaligus mengembangkan bisnis yang dimiliki, serta dapat menghasilkan dampak yang semakin luas bagi komunitas,” ungkapnya.
Merangkul WEConnect International, P&G berkomitmen untuk memastikan bisnis para perempuan menjadi bagian yang berkembang dari ekosistem mitra eksternal perusahaan. Lebih dari itu, selaras dengan P&G Women Entrepreneurs Academy yang telah berjalan di berbagai negara P&G beroperasi, ANJANI akan memainkan peran penting dalam menerjemahkan praktik terbaik P&G secara global ke dalam kebutuhan dan tantangan lokal.
Tak sampai disitu, P&G juga berkomitmen untuk membuka peluang kerja sama dan menjadikan para pengusaha perempuan sebagai mitra pihak ketiga. Hal ini sesuai dengan pernyataan P&G melalui komitmen #WeSeeEqual tahun lalu. P&G berkomitmen untuk menghabiskan total kumulatif US$ 200 juta untuk bekerja sama dengan bisnis milik perempuan di seluruh kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika pada tahun 2025.
Menurut Mrinalini Venkatachalam selaku Regional Director, Southeast Asia and Oceania WEConnect International, kemitraan ini diharapkan akan terus menjadi upaya dalam menghapus kesenjangan gender dan ekonomi perempuan di Indonesia.
“Program ANJANI menjadi wujud nyata dan komitmen tegas P&G Indonesia. Hal ini dibuktikan selama bermitra bersama WEDP P&G dan WEConnect Internatiional telah membantu lebih dari 300 perempuan di 14 negara, di antaranya Indonesia, Singapura, Jepang, India UAE, dan sebagainya,” ujar Mrinalini.
Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak positif pada kontraksi pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini sejalan dengan agenda G20 dan W20 untuk mendorong partisipasi perempuan untuk memulihkan ekonomi. Pasalnya, P&G percaya bahwa melalui kolaborasi antara sektor swasta, LSM dan lembaga lain, Indonesia dapat mengatasi dampak masa pemulihan pascapandemi.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz