Produk digibank milik Bank DBS Indonesia kembali memperkaya fiturnya. Fitur terbarunya ini, membuat digibank menghadirkan solusi perbankan digital lengkap dan terpadu. Fitur terbaru tersebut adalah dapat mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) Instan hingga Rp 30 juta dengan proses persetujuan kurang dari satu menit. Selain itu, ada investasi e-SBN dan Transfer Valas.
“Sesuai dengan misi bank DBS Live More Bank Less, transformasi digital merupakan salah satu fokus utama kami. Komitmen untuk menghadirkan solusi perbankan digital yang lengkap, mudah, praktis dan tanpa hambatan. Dengan perbankan digital yang handal, masyarakat Indonesia dapat fokus terhadap hal yang dirasa penting tanpa dirumitkan dengan urusan perbankan,” ungkap Wawan Salum, Director Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia dalam keterangan medianya.
Salah satu layanan dasar perbankan adalah pinjaman dana tunai dan berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terjadi kenaikan secara signifikan atas pengajuan pinjaman secara online untuk mendapatkan dana tunai sejak tahun 2016 hingga 2017 sebesar 7x lipat. Fakta tersebut semakin memantapkan langkah digibank by DBS untuk menghadirkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) Instan.
Selain penambahan fitur KTA Instan, saat ini nasabah digibank by DBS dapat berinvestasi secara mudah dan cepat melalui fitur pembelian Surat Berharga Negara (e-SBN). Fitur ini memberikan kesempatan bagi nasabah yang ingin mengembangkan investasi. “Selain deposito, kini nasabah memiliki alternatif pembelian e-SBN sebagai produk pengembangan dana, dan keduanya dapat dilakukan di 1 aplikasi,” ujar Senior Vice President, digibank partnership & distribution, PT Bank DBS Indonesia, Neni Veronica.
Lebih jauh lagi digibank by DBS juga menghadirkan fitur Transfer Valas yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transfer valas bebas biaya ke lebih dari 20 negara dengan tujuh mata uang asing (USD, SGD, AUD, EUR, HKD, CAD, GBP) dengan FX juara, kirim dan terima di hari yang sama, serta akses 24/7 . Bank Indonesia mencatat bahwa jumlah remitansi non tunai pada tahun 2018 telah mencapai 62%. Akan tetapi, pembayaran tersebut tidak menggunakan rekening pribadi, melainkan transaksi yang dititipkan melalui pihak ketiga.
“Berangkat dari hal ini, kami memberikan akses terhadap masyarakat Indonesia untuk dapat lebih mudah dalam melakukan transaksi perbankan dengan mata uang asing ke luar negeri tanpa harus memikirkan biaya tambahan saat bertransaksi dan lamanya proses transfer valas tersebut,” tambah Neni Veronica.
“Fitur e-SBN dan Transfer Valas kami kembangkan berdasarkan hasil studi dan masukan nasabah, khususnya segmen affluent. Dimana segmen affluent Indonesia menginginkan perangkat digital canggih untuk membantu pengelolaan portofolio keuangan. Berdasarkan data, keinginan segmen affluent Indonesia ini lebih tinggi dibandingkan dengan segment serupa di negara lainnya di Asia Pasifik,”tutup Wawan Salum.
Editor: Eko Adiwaluyo