Bank Commonwealth mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) dengan program MicroMentor Indonesia (MMI). Melalui program tersebut, Bank Commonwealth telah menghubungkan 193.637 wirausaha mikro kecil dan menengah dengan 33.235 relawan mentor bisnis.
Berjalan selama 4 tahun, program MMI juga tercatat telah memfasilitasi 500.890 interaksi antara wirausaha dan mentor. Program ini dilakukan melalui akses ke berbagai konten pelatihan digital dengan toolkit keamanan siber dan pengembangan bisnis.
Pencapaian tersebut telah melampaui target MMI sebagai program kerja sama antara Bank Commonwealth, Mastercard Center for Inclusive Growth, dan Mercy Corps Indonesia, yaitu 80.000 wirausaha, 20.000 mentor, dan 100.000 interaksi.
BACA JUGA FWD Luncurkan Proteksi Seumur Hidup Bersama Bank Commonwealth
Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati menyampaikan, transformasi digital menjadi kunci bagi UKM di tengah kondisinya yang mulai berkembang.
“Kami berharap MMI dapat menjangkau lebih banyak lagi wirausaha dan menciptakan ekosistem bagi UKM untuk tumbuh,” ujar Lauren, dikutip dari laporannya yang diterima Marketeers, (14/8/2023).
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, sepanjang tahun 2022, UKM telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60%. Selain itu, UKM telah menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.
Dalam pencapaiannya, MMI telah berhasil membantu 48.620 UKM bertahan pascapandemi dan menciptakan 38.361 lapangan kerja.
Pencapaian ini dihasilkan dari berbagai inisiatif. Misalnya, MMI bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk membangun jejaring mentor junior untuk dapat melakukan pendampingan terhadap wirausaha.
Program kolaborasi Bank Commonwealth ini juga menyediakan platform MicroMentor untuk mempermudah wirausaha menemukan mentor yang dapat membantu legalitas usaha.
BACA JUGA Hingga Semester I 2023, PaDi UMKM Raih Transaksi Rp 7,5 Triliun
Melalui laman tersebut, wirausaha dapat menemukan mentor-mentor yang sudah tersertifikasi dan memahami legalitas apa saja yang dibutuhkan oleh wirausaha.
Hingga saat ini, MMI menyediakan 26 pelatihan dalam platform yang dapat diakses secara gratis dan bersertifikat yang meliputi manajemen usaha, pemasaran, keuangan, hingga keamanan siber.
MMI juga akan meningkatkan teknologi dalam mendukung proses kemitraan strategis, sehingga dapat memperluas jangkauan MMI untuk UKM dan relawan mentor di seluruh Indonesia.
Ade Soekadis, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia menyampaikan, program MMI bukan hanya mencapai, namun juga telah melampaui target program kumulatifnya sebanyak 260% untuk target peserta dan 500% untuk target keterlibatan.
“Dalam semangat kolaborasi dengan pemerintah, sektor swasta, dan stakeholder lain, Mercy Corps Indonesia akan terus mengedepankan inovasi dalam pelatihan dan pendampingan digital guna menciptakan ekosistem UKM yang tangguh,” tutur Ade.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz