Lewat Penyaluran Penjaminan Kredit, Jamkrindo Dukung Ketahanan Pangan Nasional
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), perusahaan penjaminan kredit di Indonesia terus memperkuat penyaluran penjaminan kredit kepada para pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UKM) di sektor pertanian. Upaya ini sekaligus mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan ketahanan pangan Nasional dalam rangka menghadapi ancaman krisis pangan global.
Abdul Bari, Sekretaris Perusahaan Jamkrindo menjelaskan bahwa pelaku UKM di sektor pertanian memiliki peran penting untuk menjaga ketersediaan pangan secara nasional. Sebab itu, dalam rangka Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September, Jamkrindo membuktikan komitmen mereka.
“Kami berupaya untuk terus menghadirkan produk dan layanan untuk lebih dekat lagi kepada para pelaku UKM yang selama ini kesulitan memeroleh akses kredit. Dengan semakin banyaknya petani yang mendapatkan layanan penjaminan kredit untuk meningkatkan usahanya, kami harap ketahanan pangan nasional dapat tetap terjaga secara berkelanjutan,” kata Abdul Bari.
Hingga Agustus 2022, Jamkrindo telah memberikan penjaminan kredit kepada sektor pertanian melalui program penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Modal Kerja dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (KMK PEN) senilai Rp 43,6 triliun. Selain itu, total debitur terjamin sekitar 1,06 juta UKM.
Abdul Bari menjelaskan, sebagai bagian Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi di bawah naungan Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo tidak hanya fokus dalam menghadirkan produk dan layanan penjaminan kredit saja kepada para pelaku UKM. Perusahaan juga aktif memberikan pelatihan kepada mereka yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan akses permodalan serta penjaminan kredit.
“Dengan meningkatnya skala usaha pelaku UKM, maka turut seta membuka lapangan pekerjaan baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, selain mendukung ketahanan pangan nasional,” jelas Abdul Bari.
Perusahaan telah menjalin kolaborasi penguatan ekonomi di Garut sejak tahun 2021 dengan melibatkan Kementrian Koperasi dan UKM, Kementrian BUMN, pemerintah daerah, Indonesia Financial Group, Salarea Foundation, serta tokoh masyarakat setempat. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi peningkatan kesejahteraan para petani.
Selain di Garut, model pemberdayaan berbasis komunitas juga telah diimplementasikan Jamkrindo di beberapa tempat, seperti Ciletuh Pelabuhan Ratu Unesco Global Geopark, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kintamani, Bali. Pemberdayaan tersebut telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sekaligus menumbuhkan ekonomi daerah setempat.