Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melatih 1.400 sumber daya manusia (SDM) industri yang mahir digital sepanjang 2022 melalui Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0). Hal itu dilakukan dengan berbagai program pelatihan terkait keahlian yang dibutuhkan industri di masa depan.
“Pada 2018, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai wujud kesiapan Indonesia memasuki era industri 4.0. Adapun salah satu strateginya adalah pembangunan PIDI 4.0,” kata Arus Gunawan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
BACA JUGA: Berkat PC-PEN, Kinerja Industri Manufaktur Pulih Lebih Cepat
Arus mengemukakan selama tahun 2018-2030, perkembangan industri 4.0 diprediksi mendongkrak pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 1%-2% per tahunnya. Selain itu, ada potensi penciptaan lapangan kerja lebih dari 10 juta pada tahun 2030.
“Implementasi industri 4.0 tidak lepas dari keahlian tenaga kerja industri dalam penerapannya, karenanya Kemenperin terus mendorong peningkatan kualitas SDM industri, salah satunya melalui reskilling dan upskilling,” ujarnya.
BACA JUGA: Kemenperin Siapkan Terobosan untuk Permudah Peroleh Sertifikasi TKDN
Direktur PIDI 4.0 sekaligus Kepala Pusdiklat SDM Industri BPSDMI Kemenperin Tirta Wisnu Permana menyampaikan PIDI 4.0 memiliki lima pilar untuk mewujudkan implementasi industri 4.0 di Indonesia, dan jendela Indonesia 4.0 pada dunia. Pada 2022, program PIDI 4.0 di kelima pilar tersebut telah mencapai target.
“Pilar pertama adalah Showcase Center. Pada tahun ini PIDI 4.0 bekerja sama dengan Toyota Indonesia dalam menyediakan showcase miniatur pabrik otomotif, dari order customization, design, produksi, hingga monitoring,” ujarnya.
PIDI 4.0 juga telah bekerja sama dengan Indolakto dalam prototype UHT dan ice cream machine.
“Sebagai Showcase Center, PIDI 4.0 terbuka untuk kunjungan umum, baik siswa, industri, hingga perorangan,” ucapnya.
Untuk pilar Capability Center, sepanjang 2022, PIDI 4.0 telah menyelenggarakan 52 pelatihan dengan total peserta sebanyak 1.400 orang. Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan di gedung PIDI 4.0 di Jakarta serta di berbagai kota di Indonesia.
“Pelatihan di PIDI 4.0 dihadirkan sesuai dengan tuntutan skills yang dibutuhkan di era industri 4.0 ini, beberapa di antaranya adalah pelatihan mekatronika, internet of things, analisis data, pneumatic, dan masih banyak lagi,” tutur Wisnu.
Pelatihan tersebut dibuka bagi tenaga kerja industri secara umum, serta terdapat beberapa pelatihan yang dikhususkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Peserta pelatihan yang diselenggarakan PIDI 4.0 mendapatkan sertifikat yang diakui, serta menggandeng berbagai lembaga internasional. Contohnya pelatihan pembuatan Brand Digital yang pesertanya mendapatkan Adobe Certified Professional (ACP), serta pelatihan AWS Cloud yang bekerja sama dengan Amazon Web Services,” kata Wisnu.
Dalam pilar Ecosystem, PIDI 4.0 telah melakukan kerja sama secara nasional dan global untuk menciptakan ekosistem industri 4.0 di Indonesia.
“Dari target 24 partner, PIDI 4.0 telah melampaui target tersebut dan kini memiliki 35 partner, seperti AWS (Amazon), Schneider Electric, Ericsson, Telkomsel, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), dan lain-lain,” ujar Wisnu.
Sementara itu, dalam pilar Delivery Center, PIDI 4.0 telah melakukan pendampingan ke industri di tujuh sektor prioritas untuk meningkatkan awareness, melalui kegiatan workshop di bidang asesmen industri 4.0.
“Untuk pilar Engineer & Artificial Intelligence (AI), PIDI 4.0 telah melakukan awareness fasilitas testbed (prototyping) untuk pre-piloting solution, pengujian, dan deployment industri 4.0. PIDI 4.0 juga tengah mengembangkan aplikasi berbasis machine learning, seperti AI untuk training online, e-commerce PIDI 4.0, hingga chatbot,” ujar Wisnu.
Seluruh kegiatan yang dilaksanakan tersebut guna mendukung fungsi PIDI 4.0 sebagai solusi satu atap dalam percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia.
Editor: Ranto Rajagukguk