Pada akhir tahun lalu, Bank Bukopin meluncurkan produk digital banking mereka yang bernama Wokee. Produk ini memang khusus disiapkan oleh Bukopin untuk meraih target pasar baru, kalangan anak muda.
Bagi Bank Bukopin, Wokee adalah inovasi perbankan digital dengan target masyarakat urban yang sudah sadar akan teknologi. Melalui Wokee, proses digitalisasi yang ada di dalamnya membuat nasabah tidak perlu lagi ke bank apabila ingin membuat rekening tabungan.
“Kalangan generasi muda ini tidak mau ribet. Mereka mau yang simpel dan praktis,” ujar Rivan Achmad Purwantono Direktur Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Menurut Rivan, tantangan yang terbesar bagi perbankan dan khususnya Bank Bukopin dalam menghadapi generasi muda saat ini adalah menjawab segala kebutuhan konsumen.
“Selain menabung, saat ini permasalahan mereka adalah untuk transaksi dan pembayaran. Kami ingin menjadi solusi dari kehidupan mereka,” tambah Rivan.
Saat ini, pengguna Wokee sudah mencapai angka enam ribu pengguna. Hingga akhir tahun ini, Bank Bukopin menargetkan untuk memiliki jumlah pengguna di angka 400 ribu pengguna baru dan menargetkan fee base sekitar Rp 30 miliar.
Saat ini, transaksi pembayaran listrik dan pembelian pulsa memberikan kontribusi yang besar dalam jenis transaksi di layanan Wokee. Untuk ukuran pembelian, khususnya pulsa, kebanyakan transaksi berkisar nominal Rp 50 ribu.
“Ini justru bagus. Semakin kecil ukurannya, mereka akan menjadi sering membeli di platform kami,” pungkas Rivan.
Editor: Sigit Kurniawan