Sejak pandemi COVID-19 melanda, kampanye digital mengalami lonjakan besar di jajaran brand baik lokal maupun internasional. Hal ini menyusul kemampuan adaptasi brand terhadap keadaan di mana mereka tidak dapat melakukan rangkaian kampanye di tempat-tempat umum.
Salah satu platfrom yang menjadi lahan hijau bagi brand untuk melancarkan kampanyenya adalah media sosial Twitter. Dwi Adriansyah, Country Industry Head Twitter Indonesia mengatakan platformnya kebanjiran konten kampanye dan aktivasi selama masa pandemi. Kontennya pun beragam. Tak ayal, ini meningkatkan potensi engagement pengguna Twitter terhadap brand.
“Brand harus besikap adaptif dalam situasi kondisi dan kreatif dalam menggunakan setiap kanal kampanye. Di kondisi ini, platform digital menjadi salah satu pilihan terbaik. Selama pandemi, Twitter mengalami peningkatan jangka waktu dan jumlah pengguna. Kami juga melihat beberapa akun yang kembali aktif setelah sekian lama hiatus,” kata Dwi.
Selain itu, pertumbuhan pengguna harian Twitter di Indonesia juga tercatat meningkat dua digit selama dua tahun terakhir. Angka ini melebihi petumbuhan rata-rata pengguna harian global.
“Brand sepertinya menyadari hal ini. Hasilnya, semakin banyak brand yang memilih Twitter sebagai kanal kampanyenya. Dorongan untuk menghadirkan konten yang semakin kreatif pun ikut meningkat,” lajutnya.
Twitter kemudian mencatat lima hal yang dilakukan brand untuk berinteraksi dengan pengguna Twitter yang bisa menjadi inspirasi brand dalam melakukan kampanye digital.
1. Berkontribusi berjuang melawan pandemi
Brand seperti Nivea dan Danone-AQUA secara aktif mengampanyekan kegiatannya membantu mengatasi dampak pandemi di Twitter. Melalui akun Twitter resmi, @nivea_id meluncurkan produk hand sanitizer yang berhasil viral. Brand kecantikan ini juga mengiklankan distribusi gratis yang dilakukannya ke berbagai rumah sakit rujukan COVID-19.
Berbeda dengan Nivea, Danone-AQUA bergerak dengan lebih ‘halus’ lewat kampanye #KebaikanDariRumah. Lewat tagar ini, Danone-AQUA mengampanyekan pengurangan penyebaran berita tidak baik untuk menanggulangi dampak pandemi.
Kedua brand di atas memanfaatkan audiens untuk membangun semangat dalam melawan pandemi. Respons audiens yang baik terbukti menghasilkan citra yang baik terhadap brand.
2. Memanfaatkan fitur video
Wall’s Indonesia memanfaatkan fitur pembagian video di platform Twitter untuk meluncurkan layanan home delivery terbarunya. Brand es krim ini menggunakan tagar #BikinSemuaJadiHappy yang menghadirkan konten emosional dalam videonya. Dwi mengatakan bahwa aksi Wall’s Indonesia berhasil menciptakan percakapan publik di Twitter.
3. Apresiasi tenaga medis
Sukses meluncurkan packaging bergambar piring kosong selama bulan Ramadan, Indomie juga memanfaatkan kanal digital untuk mempererat engagement-nya dengan konsumen. Brand mie instan ini mengampanyekan kemudahan akses Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis yang kesulitan. Kampanye ini berhasil meningkatkan simpati dan empati audiens dan mendorong peran publik untuk membantu.
4. Selebrasi virtual
IM3 Ooreedo memanfaatkan fitur Live Twitter untuk menyelenggarakan Konser Silaturahmi Ramadan. Konser ini mengusung tagar #SilaturahmSetiapHari dan #Collaboration. Siaran langsung ini berhasil meraih 300.000 views.
5. Manfaatkan fitur inovatif
Samsung Indonesia mengambil langkah yang lebih canggih dalam memanfaatkan Twitter sebagai kanal kampanye digital. Brand smartphone ini mengemas promo yang mereka miliki menggunakan Direct Message Chatbot. Pada fitur ini, Samsung memanfaatkan audiens Twitter yang dinilai reseptif untuk mencari informasi tentang produk Samsung Galaxy melalui fitur ini.
“Digital, termasuk di dalamnya Twitter memiliki kekuatan interaksi yang tinggi. Kuncinya, brand harus bersikap adaptif dan kreatif untuk tetap terhubung dengan konsumennya,” tutup Dwi.
Editor: Sigit Kurniawan