Di tengah meningkatnya isu nasionalisme, perjalanan internasional memiliki peran yang kian penting. Dari meruntuhkan berbagai batasan, memperluas wawasan, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai kota dunia.
Dalam satu dekade terakhir, Mastercard Global Destination Cities Index memberikan analisis penting menyangkut perjalanan di kota-kota di dunia. Destinasi di wilayah Asia Pasifik kembali menduduki posisi teratas dalam Indeks tahun ini dengan lima kota, yaitu Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Tokyo dan Seoul, masuk dalam peringkat sepuluh besar.
Indeks Mastercard, yang tahun ini diperluas dan mencakup 162 kota secara global, tidak hanya membahas destinasi-destinasi perjalanan terfavorit. Berdasarkan jumlah pengunjung dan nilai transaksi selama tahun 2017, analisis ini juga menyediakan proyeksi pertumbuhan pada tahun 2018. Riset ini untuk kali pertama juga mencakup rata-rata durasi menginap dan biaya yang dikeluarkan per hari.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi global, pertumbuhan tahunan wisatawan mancanegara yang menginap di 10 kota destinasi terfavorit juga meningkat pada tahun 2017. Terkecuali Seoul di mana kota ini mengalami penurunan dari posisi ketujuh menjadi posisi kesepuluh.
Proyeksi untuk tahun 2018 mengindikasikan bahwa pertumbuhan akan terjadi di semua kota dalam daftar tersebut. Khususnya, Bangkok (9,6%) yang diproyeksikan tetap menjadi kota dengan jumlah pengunjung terbesar di Asia.
Dengan total sekitar 20 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung dan menginap, tahun ini Bangkok kembali menduduki posisi teratas. Secara rata-rata, para pengunjung di Bangkok menginap selama 4,7 malam dan mengeluarkan US $ 173 per hari.
Wisatawan Tiongkok
Wisatawan yang berkunjung ke wilayah Asia Pasifik mayoritas berasal dari China. Kota-kota di wilayah Asia Tenggara, seperti Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Phuket, Pattaya, dan Bali menjadi destinasi-destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan Tiongkok.
Phuket merupakan destinasi terpopuler di antara wisatawan Tiongkok dengan tingkat pertumbuhan mencapai 56,1% dalam delapan tahun terakhir (2009-2017, CAGR basis).
Editor: Eko Adiwaluyo