Lima Kunci Utama Suksesnya Seorang Humas

marketeers article
vector public relations concept,template

Dunia kehumasan terus berkembang. Di setiap negara, kini memiliki gaya kehumasan yang berbeda. Begitu juga di Indonesia. Kehumasan pun perannya kian penting. Untuk itu, para humas perlu dibekali dengan keilmuan yang tepat dan pengalaman yang kaya untuk menjadi humas yang ideal.

“Zaman dulu, ketika saya belajar kehumasan adalah kehumasan western style. Namun sekarang, kita semua belajar dari masing-masing negara,” ujar Prita Kemal Gani, Founder dan CEO dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.

Sebagai profesional PR atau humas yang telah lama berkiprah di industri kehumasan di Indonesia, regional, dan global, nama Prita Kemal Gani sudah sangat dikenal. Prita memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu tren kehumasan di dunia, terutama di ASEAN.

Lebih jauh Prita menegaskan, Indonesia telah menghasilkan tenaga humas paling banyak di dunia. Saat ini, Indonesia mempunyai 226.000 profesional humas yang terdata melalui LinkedIn. Indonesia juga mempunyai sekitar 210 Perguruan Tinggi dengan Fakultas Komunikasi Jurusan Kehumasan yang setiap tahun sedikitnya telah meluluskan sekitar 10 ribu lulusan kehumasan.

Lulusan tersebut tentu saja dapat diserap oleh berbagai perusahaan di Indonesia, baik berskala nasional maupun multinasional. Termasuk,  jaringan hotel terkemuka di dunia, yang beroperasi di Indonesia, terutama di Bali.

“Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai departemen kehumasan dan pastinya banyak keterlibatan Humas Indonesia dalam International operation,” kata Prita.

Lima kunci sukses

Dalam menghadapi tantangan di masa pandemi, dikatakan Prita, ada lima hal yang harus dilakukan seorang profesional PR/humas. Pertama, disiplin dan konsisten. Artinya, walaupun pekerjaan PR telah banyak terbantu dengan teknologi dan kesempatan WFH, PR harus tetap menghasilkan pekerjaan yang unggul dan tepat waktu serta hasil yang memuaskan.

Kedua, untuk bisa bertahan menjadi humas profesional, maka harus selalu kreatif dan inovatif dengan cara banyak membaca dan mendengar.

“Profesional PR juga harus selalu melakukan riset dan melatih diri untuk menganalisis hasil riset tersebut untuk merancang program PR,” ujar Prita.

Ketiga, PR harus menguasai ilmu bergaul (relationship skill) agar mudah diterima di masyarakat dan dapat berperan di masyarakat. Keempat, PR harus menguasai Bahasa Inggris, terus belajar teknologi, beradaptasi dengan teknologi maupun perangkatnya,  serta dapat memanfaatkan data.

Kelima, profesional PR juga harus menjadi anggota kehumasan dari berbagai organisasi di dunia, sehingga mempunyai jejaring yang luas.

Sebagai tokoh humas yang inspiratif, Prita tercatat aktif melakukan edukasi kepada anak-anak muda, yang merupakan calon-calon profesional humas ke depannya. Antara lain, ia menginspirasi dengan cara menceritakan tugas dan profesi PR yang menyenangkan dan diperlukan, melalui kampanye edukasi ke sekolah-sekolah, termasuk dari tingkat SD, dengan topik “Aku ingin jadi PR”.

Selain itu, ada juga Program Radio dan live talk show “PR Corner” bersama Prita Kemal Gani @Lite FM, termasuk menerbitkan buku “PR Corner”. Program lainnya yang dilakukan Prita untuk menginspirasi anak-anak muda adalah dengan membuat  berbagai kompetisi program kehumasan, antara lain “PR Rising Star”.

Prita juga aktif menjadi pembicara serta menjadi juri dalam berbagai  kesempatan di program-program kehumasan.

Dedikasi Prita di bidang kehumasan pun berbuah gelar Doktor Honoris Causa bidang Public Relations atau Honorary Doctor of Arts in contribution to Public Relations & Communication Education across ASEAN dari Coventry University.

Penganugerahan ini digelar di Cathedral Coventry University, London, Inggris, pada 15 November 2021 dalam acara Awards Ceremony untuk Faculty of Arts and Humanities.

Gelar doktor kehormatan kepada Prita diberikan oleh Nick Sale, Pro – Chancellors Coventry University, pada 15 November 2021, di Cathedral Coventry yang merupakan gereja yang dibangun oleh Coventry dari 1.000 tahun lalu, tepatnya pada abad ke-12.

“Prita adalah tokoh yang memiliki pencapaian yang luar biasa di bidang Public Relations. Hal ini tentu saja dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa,” ujar Profesor John Latham CBE, Wakil Rektor Coventry University.

Gelar ini diberikan karena Prita dinilai memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap dunia pendidikan yang terkait PR dan komunikasi di kawasan ASEAN. Sebagai pakar PR, Prita juga dinilai sangat inspiratif, karena telah membantu menginspirasi para praktisi di industri PR dan komunikasi.

Related