Kegiatan snacking atau biasa disebut ngemil kerap menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar orang. Ketakutan akan kenaikan berat badan setelah mengonsumsi camilan seolah membayangi, dan menghadirkan guilty feeling (rasa bersalah). Padahal, Ahli Psikologis Klinis Tara de Thouars mengatakan kegiatan ngemil seharusnya bukan menjadi hal yang menakutkan, namun menyenangkan. Untuk itu, Tara membagi lima tips mudah ngemil cermat tanpa rasa bersalah. Yuk, simak tips-nya berikut ini!
1. Cek Sinyal Tubuh
“Semua tindakan yang dilakukan harus memiliki tujuan yang jelas, termasuk sebelum menerima makanan dan minuman masuk ke dalam tubuh kita,” kata Tara.
Sebelum mulai mengemil, pastikan Anda telah menangkap dengan baik sinyal yang dipancarkan tubuh Anda. Dalam hal ngemil, ada tiga sinyal utama dari bagian tubuh yang harus ditangkap, yakni mulut, hati, dan perut.
Ketika menangkap sinyal dari mulut, Anda harus konsentrasi merasakan apa yang sedang terjadi di dalam mulut Anda. Apakah mulut Anda memancarkan sinyal kering, asam, atau pahit. Jika kering, mungkin Anda memerlukan makanan atau minuman yang menyegarkan.
Lepas dari mulut, Anda pun harus menangkap sinyal dari hati Anda. Kira-kira perasaan seperti apa yang sedang Anda rasakan? Ketika Anda merasa sedih, pilihlah menu camilan yang dapat membuat hati Anda merasa lebih bahagia.
Terakhir, yang terpenting adalah menangkap sinyal dari perut Anda. Jika Anda tergoda untuk ngemil pascamelihat Instagram Story snack-delivery dari teman Anda, mungkin Anda harus berhati-hati. Pastikan bahwa perut Anda benar-benar membutuhkan itu. Jika tidak merasa lapar, sebaiknya alihkan pikiran Anda kepada hal lain selain camilan.
2. Relaksasi
Emosi dan logika tidak bisa jalan beriringan. Tara mengatakan, sebelum memutuskan untuk ngemil, Anda diwajibkan memastikan diri Anda tidak berada di bawah pengaruh emosi. Untuk berpikir jernih, Anda dapat melakukan relaksasi sejenak dengan cara menarik dan membuang nafas. Hal ini dilakukan untuk membuat pertimbangan secara matang. Dengan pikiran yang jernih, keputusan yang objektif pun dapat Anda ambil.
3. Mindful Eating
Jika Anda tidak mau merasa bersalah setelah menngonsumsi camilan, pastikan Anda tidak makan sambil melakukan aktivitas lain. Ketika Anda mengemil sambil menonton DVD, mendengarkan musik, belajar, atau pun melakukan berbagai aktivitas lain, Anda tidak akan fokus terhadap makanan yang Anda makan, melainkan kegiatan lain yang Anda kerjakan. Kalau seperti ini, sudah jelas Anda tidak akan tahu berapa banyak camilan yang masuk ke dalam tubuh Anda.
Di sini, Anda harus mengaktifkan semua fungsi indra yang Anda miliki. Untuk indra penglihatan, pastikan Anda melihat dengan seksama. Perhatikan tekstur makanan dan nikmati bentuk keindahan makanan tersebut. Berikutnya, maksimalkan indra penciuman Anda dengan merasakan sensasi aroma yang terdapat dalam camilan tersebut.
Untuk indra sentuhan, coba sentuh tiap tekstur dari camilan itu dilanjutkan dengan indera perasa yang Anda gunakan untuk merasakan camilan yang masuk dan menyentuh dinding-dinding mulut Anda. Demikian halnya dengan indra pendengaran yang Anda gunakan untuk mendengarkan bunyi yang muncul ketika Anda mengunyah camilan yang masuk ke dalam mulut Anda atau suara tegukan minuman yang berselancar masuk melalui tenggorakan. Dengan melakukan ini, Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti.
4. Tunggu Sesaat!
Dibutuhkan waktu 10-15 menit bagi perut saat mengirimkan sinyal kenyang ke otak. Di saat seperti ini, Anda harus mempertimbangkan penting atau tidak penting bagi Anda untuk melanjutkan konsumsi camilan. Sebagai contoh, ketika Anda berada dalam kondisi urgent seperti Anda diharuskan meeting dan tidak memiliki waktu untuk makan, maka pada saat itu Anda boleh mempertimbangkan lagi untuk mengemil.
5. Bersyukur
Last but not least, bersyukur adalah kunci utama dalam hal ini. Guilty feeling hakikatnya timbul ketika Anda tidak bersyukur atas apa yang telah Anda konsumsi. Kuncinya, apapun camilan yang masuk ke dalam tubuh Anda harus disyukuri dan dinikmati karena bagaimana pun camilan itu sudah masuk ke dalam tubuh Anda. Jika perasaan menyesal terlanjur terjadi, ke depan Anda harus mempertimbangkan kembali dengan matang sebelum mengambil keputusan untuk mengemil.
Editor: Eko Adiwaluyo