Para pelaku bisnis sedang menghadapi tantangan yang sangat berat dalam dua tahun belakangan ini. Belum selesai menghadapi era digitalisasi, pandemi justru datang sehingga para pelaku usaha harus kembali memutar otak dan merespons kondisi yang terjadi.
“Saya menyebutnya saat ini sedang ada double storm. Setelah isu digitalisasi, para pelaku usaha harus beradaptasi terhadap dampak dari pandemi,” ujar Praktisi HR Koeshartanto di dalam HK Webinar Series Run 21 Run S2E2 – UNIFYING THE CORPORATION, Kamis (8/7/2021).
Tentu, semua pelaku ingin keluar dari badai ini secara aman, sukses, survive, hingga sustain ke depannya. Salah satu kuncinya adalah mentransformasikan diri.
Untuk menyukseskan transformasi tersebut, Koeshartanto membagikan lima modal utama. Pertama, learning agility. Untuk bergerak dari satu ide ke ide lain, kelincahan menjadi fondasi yang esensial untuk melakukan transformasi.
Kedua, resilient leader. Tentu, sebuah organisasi membutuhkan nilai leadership dari sosok para pemimpin di dalamnya. Para pemimpin ini dituntut agar mampu membalikkan situasi krisis menjadi sebuah peluang secara cepat. Di sini, dibutuhkan pemimpin yang berpikir dan mengobarkan semangat untuk go advance dan go beyond.
Ketiga, entrepreneurial. Entrepreneurial ini berbicara soal pengelolaan peluang meski harus mengorbankan pakem-pakem yang telah tertanam puluhan tahun di dalam sistem perusahaan. Di dalam situasi ini, para pemimpin dituntut untuk bisa menciptakan keseimbangan.
Keempat, good health & charming. Dan kelima, decisive but caring. Elemen keempat dan kelima ini kembali ditujukan untuk para pemimpin perusahaan. Untuk menyukseskan proses transformasi di tengah kondisi genting seperti pandemi, Anda sebagai pemimpin harus mampu membela kesehatan para karyawan.
“Sangat dibutuhkan profil seorang leader yang tegas dan cepat mengambil keputusan namun juga caring kepada seluruh elemen perusahaan. Terakhir, akselerasi kita dalam merespons segala kondisi akan memberikan keunggulan bagi perusahaan, khususnya ketika banyak perusahaan lain yang juga melakukan transformasi,” tutup pria yang berpengalaman selama 35 tahun di dunia HR ini.