Dimulai sejak tahun 2013, pemerintah Tiongkok secara resmi terus mengkampanyekan pembangunan Belt and Road Initiative. Proyek yang diproyeksi mampu meningkatkan konektivitas di berbagai negara ini menjadi peluang bisnis yang mulai dilirik. Dalam hal ini, Hong Kong ambil bagian guna menjembatani hubungan kerjasama ini. Lantas, apa peran Hong Kong sebagai fasilitator bisnis antara Indonesia-Tingkok?
Lebih dari 60% FDI Tiongkok Disalurkan Melalui Hong Kong
Hong Kong bergerak sebagai perantara bagi 2/3 dari seluruh Foreign Directc Investment (FDI) yang mengalir ke Tiongkok. Ada lebih dari 60% FDI ke Tiongkok disalurkan melalui Hong Kong. Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) melansir hal ini menjadikan Hong Kong sebagai fasilitator yang tepat untuk menjembatani investasi dari Tiongkok ke Indonesia, dan perusahaan Indonesia yang ingin masuk ke pasar Tiongkok.
Skema “Satu Negara, Dua Sistem”
Hong Kong berada di bawah skema “Satu Negara, Dua Sistem”, hal ini menjadikan Hong Kong memiliki arus bebas modal dan pelabuhan bebas-pajak, sistem Teknologi Informasi (TI) yang efektif, serta lembaga keuangan kelas dunia. Hal ini memungkinkan investor dari Tiongkok untuk berinvestasi ke berbagai sektor strategis di Indonesia, dan Hong Kong dapat mendukung sektor-sektor lain seperti pembiayaan dan manajamen proyek, desain arsitektur, manajamen resiko, logistik, dan layanan hukum.
Fasilitator Transfer Teknologi
Belt and Road Initiative menjadi jalan bagi perusahaan-perusahaan teknologi asal Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan seperti Tencent dan Alibaba pun saat ini terlihat sudah menanamkan investasi mereka di Indonesia. Di sini, Hong Kong mengambil posisi sebagai fasilitator transfer teknologi dari Tiongkok ke Indonesia dalam hal menjembatani pendanaan antara kedua belah pihak.
Penetrasi Pasar via Hongkong
Hong Kong merupakan negara yang ketat dalam menerapkan hukum. Di Hong Kong, investor global dapat dengan leluasa mengakses pasar konsumen Tiongkok dan memperoleh kepastian hukum dan regulasi bisnis. Selain itu, Hong Kong juga terhubung dengan negara-negara yang tergabung dalam Belt and Road Initiative yang secara akumulatif menyumbang 30% GDP Global dan 30% total perdagangan dunia. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi pelaku bisnis Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar Tiongkok dengan lebih mudah.
Salah Satu Investor Terbesar
Data BKPM 2017 menunjukkan, Hong Kong merupakan investor terbesar keempat di Indonesia. Total investasi Hong Kong mencapai US$2,1 miliar, berada di bawah Singapura, Jepang, dan Tiongkok. Indonesia sendiri pada 2017 menempati posisi ke 22 sebagai pasar ekspor terbesar Hong Kong. Ekspor Hong Kong ke Indonesia meningkat 7,2% year-on-year. Jadi, selain memfasilitasi bisnis Tiongkok-Indonesia, Hong Kong juga menjadi salah satu investor terbesar bagi Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan