Lima Resep Transformasi Jasa Rahardja di Industri 4.0

marketeers article

Revolusi Industri 4.0 menjadi sebuah peluang dan tantangan bagi Jasa Raharja. Kondisi ini menuntut mereka untuk lebih adaptif terhadap digitalisasi dalam berbagai aspek, seperti pelayanan kepada masyarakat, transaksi keuangan, serta pengelolaan human capital. Khusus human capital, Jasa Raharja tengah melakukan transformasi. Harapannya, setiap pegawai dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya di Era Revolusi Industri 4.0.

Dalam menjawab tantangan tersebut, Jasa Raharja telah menyusun Human Capital Transformation Framework untuk mengoptimalkan peran sumber daya manusia dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menyampaikan bahwa saat ini Jasa Raharja didukung oleh sekitar 2.000 orang pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia. “Seluruhnya tersebar di Kantor Pusat, 29 Kantor Cabang, 63 kantor perwakilan, 67 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR), dan 1.560 Kantor Bersama SAMSAT,” ujar Dewi dalam laporan persnya.

Dalam program transformasi ini, Jasa Raharja telah menjalankan lima aktivitas berikut:

1. Riset
Jasa Raharja melakukan penelitian Organization Culture Health Index (OCHI) untuk mengetahui kondisi budaya yang saat ini berkembang dalam kehidupan perusahaan. Riset ini memberikan gambaran aksi yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan budaya sebagai “intangible asset”. Dari hasil penelitian tersebut, perlu adanya rejuvenate terhadap budaya perusahaan dan menciptakan budaya baru sehingga dapat mendukung perusahaan dalam beradaptasi terhadap era digital.

2. Rekrutmen
Jasa Raharja melakukan pembaruan mekanisme rekrutmen untuk menemukan calon pegawai yang lebih inovatif dan dapat diandalkan untuk menjadi pemimpin Jasa Raharja di masa depan. Di sini, Jasa Raharja memberikan kesempatan bagi lulusan D3 dan lulusan SMA untuk mengikuti program “Langkah Bakti” untuk memberikan pengalaman bekerja di Jasa Raharja. Untuk misi sosial, Jasa Raharja juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan lulusan SMA untuk mengikuti program magang bersertifikat yang merupakan Program Kementerian BUMN.

3. Human Capital Information System (HCIS)
Di dalam penerapan HCIS, perusahaan melibatkan peran  pegawai melalui mekanisme Employee Self Service (ESS) dengan mengintegrasi sistem struktur organisasi SDM, payroll, benefit, leaving, learning and development, talent management, succession planning, performance management dan knowledge management. 

4. Work-Life Balance
Melalui program “JR Energizer”, perusahaan mengimplementasikan pendekatan work-life balance kepada seluruh pegawai. Program ini terdiri dari body energizer, soul energizer, social energizer dan main energizer. 

Dalam hal ini, perusahaan menyediakan berbagai macam fasilitas olahraga, musik, social activity, kegiatan kerohanian dan training. Work life balance tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan pegawai, namun juga diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dan efisiensi kinerja pegawai.

5. Ruang Kerja 
Jasa Raharja telah mendesain ruang kerja dengan konsep open space & clean desk untuk menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk setiap pegawai.

Selain itu sesuai dengan arahan Kementerian BUMN serta dalam upaya untuk meningkatkan engagement pegawai yang didominasi generasi millenials, maka Jasa Raharja membentuk wadah millenials dengan sebutan Spirit of Millennials.

Melalui Spirit of Millenials, diharapkan dapat meningkatkan dan memaksimalkan peran milenial di Jasa Raharja sebagai agen inovasi. Di sini, para pegawai millennials diberikan ruang untuk lebih berinovasi serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Dengan adanya transformasi human capital ini, para sdm Jasa Raharja siap mewujudkan misi untuk menjadi perusahaan yang terpercaya dalam memberikan perlindungan dasar terhadap risiko kecelakaan dengan pelayanan terbaik.

Editor: Sigit Kurniawan

Related