Bagi kebanyakan orang pergantian tahun dijadikan momentum tepat untuk membuat resolusi yang ingin dicapai di tahun berikutnya. Salah satunya terkait karir dan dunia kerja. Tidak sedikit yang menargetkan untuk berpindah tempat kerja. Studi bertajuk “Global Leadership Study” (2016) yang digagas Dale Carnegie memperlihatkan bahwa lebih dari 30% tenaga kerja di Indonesia akan mencari pekerjaan baru dalam waktu dekat.
Sementara, hanya 28% karyawan di Indonesia yang berniat bertahan dalam jangka waktu cukup panjang di perusahaannya. Cara kepemimpinan atasan langsung (immediate supervisor) ternyata berperan signifikan terhadap kepuasan kerja dan keinginan karyawan untuk bertahan di sebuah perusahaan. Menurut Joshua Siregar selaku Director, National Marketing Dale Carnegie Indonesia, kepuasan dalam bekerja dan keinginan untuk bertahan di suatu perusahaan dipengaruhi oleh perilaku atasan di tempat karyawan tersebut bekerja. Data dari ‘Global Leadership Study’ menunjukkan bahwa 85% karyawan menganggap apresiasi dan pujian dari atasan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan sangatlah penting, namun pada praktiknya hanya 36% atasan yang melakukannya.
“Belum sesuainya cara kepemimpinan atasan di Indonesia seperti inilah yang menjadi salah satu faktor karyawan berniat mencari pekerjaan baru. Dale Carnegie sebagai thought leader menginisiasi studi ini untuk mengetahui pengaruh cara kepemimpinan terhadap motivasi dan retensi kerja karyawan,” jelasnya.
Digelar di 14 negara termasuk Indonesia, studi ini melibatkan sekitar 3.300 pekerja dengan rentang usia 22–61 tahun, mulai dari level karyawan hingga direktur. Studi Dale Carnegie di Indonesia melibatkan 205 pekerja dari perusahaan kecil hingga menengah, dengan tujuan mengetahui cara kepemimpinan yang efektif di tanah air, menyebut bahwa hanya 17% karyawan yang mengaku puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan tersebut kuat dipengaruhi perilaku atasan. Selanjutnya, Dale Carnegie menjelaskan bagaimana kepemimpinan yang efektif berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
Adanya beberapa perilaku atasan yang mempengaruhi kepuasan karyawan, yaitu kesediaan memberi apresiasi dan pujian yang tulus kepada karyawan, kemauan melihat dari sudut pandang orang lain, menjadi pendengar yang baik, kesediaan mengakui kesalahan, dan mau menghargai kontribusi karyawan. Terbukti, atasan yang menunjukkan perilaku tersebut mampu meningkatkan kepuasan karyawan. Bahkan, atasan yang ‘berani mengakui kesalahan’ menjadi faktor yang semakin penting mempengaruhi kepuasan karyawan.
“Padahal keduanya sangat penting untuk membangun lingkungan yang nyaman bagi karyawan, terutama guna memotivasi mereka agar berani melakukan inovasi serta berkembang. Ketika karyawan melakukan inovasi dengan mengambil risiko, mereka berharap atasannya menunjukkan kesalahan secara bijaksana sehingga anak buah bisa belajar serta memperbaiki diri,” tegas Joshua.