Upaya merebut peluang di era ekonomi digital diproyeksi dapat meningkatkan nilai tambah Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai US$ 150 miliar pada tahun 2025. Berbagai upaya dilakukan, antara lain memacu daya saing startup di Indonesia. Kompetisi pun menjadi sarana yang tepat untuk mengasah kompetensi para permain. Di gelaran Semarak Festival IKM 2018, sejumlah startup dari Industri Kecil dan Menengah (IKM) berkompetisi membangkitkan gairah industri nasional.
Memperebutkan hadiah total senilai Rp 50 juta, 100 peserta yang telah dibekali berbagai ilmu dari Workshop Cloud Computing di awal September lalu kemudian diseleksi ke dalam 15 besar. Proses seleksi berlanjut hingga mengeluarkan lima nama startup terbaik yang diumumkan pada 13 Desember 2018.
Deretan pemenang itu terdiri dari Neurabot, Bantuternak, PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), Khaira Energy, dan PIGMI Mini 3D Printer. Masing-masing pemain mendapat apresiasi dan berhak menerima hadiah senilai Rp 50 juta bagi masing-masing pemenang.
Rangkaian kegiatan Semarak Festival IKM 2018 dikatakan Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih meliputi pemberian penghargaan OVOP Bintang 5 dan Bintang 4, penghargaan Making Indonesia 4.0 Startup, dan penghargaan Kompetensi Jurnalistik Terkait Rebranding Tanggul Angin.
“Kalau kami lihat, talenta yang muncul sangat luar biasa. Contohnya, ada aplikasi di bidang agri yang bisa memonitor cuaca dan kadar air, sehingga pemupukan dan yang lainnya bisa dilakukan lebih baik. Kami ingin industri pupuk memanfaatkannya. Demikian pula dengan aplikasi yang terkait smart factory. Sudah ada IoT yang dibangun sehingga teknologi digital ini bisa dimanfaatkan pengusaha nasional,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Menperin menambahkan, langkah mencetak startup juga mengambil momentum bonus demografi yang tengah dinikmati Indoneia hingga 15 tahun ke depan. Ini artinya era generasi milenial diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional semakin tinggi.
Editor: Sigit Kurniawan