Lima Tips Kembangkan Bisnis ke Millennials Kamboja

marketeers article

Pertumbuhan ekonomi Kamboja memang tak begitu atraktif beberapa waktu terakhir. Data World Bank menunjukkan perekonomian Kamboja sedikit melambat pada 2017 (6.8%), meski diproyeksi tetap kuat selama 2018 (6.9%) dan 2019 (6.7%). Di sisi lain, millennials memegang peranan penting bagi pasar Kamboja. Mereka menjadi target buruan para pemain pasar melihat perilaku konsumsi yang menjanjikan. Namun, untuk menggarap pasar Kamboja, para pelaku bisnis tak bisa sembarangan. Ada lima hal yang setidaknya harus mereka kenali dari millennials Kamboja, kira-kira apa saja?

Dalam gelaran Asean Marketing Summit 2018, Founder and Director Property Investment Realty Partner Cambodia Teng Rithy membagi lima tips bagi brand untuk membidik pasar millennials Kamboja.

1. Menjadi Transparan

Transparansi menjadi salah satu kunci untuk memasarkan produk atau brand kepada millennials Kamboja secara efektif. Pasalnya, Teng mengatakan millennials memiliki informasi virtual yang dapat dengan mudah diakses melalui tangan mereka.

“Untuk itu, brand harus transparan dengan membuat konten pemasaran yang singkat, nyata, dan jujur,” ungkap Teng.

2. Miliki Akses Menuju Millennials

Brand tak hanya harus transparan. Pasalnya, ketika mereka ingin membidik millennials Kamboja, brand harus memastikan produk mereka memiliki akses yang tepat kepada para millennials, antara lain dengan meningkatkan visibilitas di dunia digital.

Berdasarkan data Hootsuite, dari total 15.85 juta penduduk, tingkat penetrasi pengguna internet Kamboja berada di angka 45%, dengan pengguna media sosial 31%, 173% mobile subscrations, dan 28% pengguna mobile media sosial aktif.

Memang bukan jumlah yang besar jika dibandingkan dengan negara Asean lain seperti Indonesia, namun Teng meyakini angka ini akan terus meningkat, dan ini menjadi kesempatan yang tepat bagi brand untuk lebih dulu masuk melalui jalan ini.

3. Jalin Hubungan yang Tulus dengan Influencer

Millennials Kamboja cukup cepat dalam mengakui brand story. Mereka sangat percaya terhadap feedback yang dibangun oleh influencers sehingga penting bagi brand untuk membangun hubungan yang tulus dengan influencers.

“Once we identify their idol, they will just trust the person and buy,” ujar Teng.

4. Jangan Sekadar Jual Produk atau Servis

Hal yang menarik darik millennials Kamboja adalah perilaku mereka yang cukup cepat dalam mengakui brand story.

Ketika brand ingin menggarap pasar millennial Kamboja, mereka tak bisa lagi sekadar menawarkan features dan benefits semata. Brand harus menjual history dan purpose yang menjadi diferensiasi mereka dari kompetitor.

“Ensure to get their attention that your product or service could improve the world,” ujar Teng yang meyakini sesuath dibalik produk yang ditawarkan bisa meningkatkan engagement lebih kuat dengan pasar ini.

5. Fokus pada Word of Mouth

Millennials Kamboja dikatakan Teng menyukai bertanya terhadap kerabat dan teman mereka sebelum membeli produk atau servis.

“Ensure your deliver great customer experiences. Once they experience the good thing, theh will pass on then,” jelas Teng.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related