Sektor Usaha Kecil Menengah diprediksi akan menjadi sektor yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi pascapandemi. Karena itu, dibutuhkan strategi marketing yang adaptif mengikuti tren.
Hermawan Kartajaya, Chairman dan Founder MarkPlus, Inc. mengatakan, memasuki masa Next Normal, dunia marketing mengalami perubahan dan muncul lima tren yang dapat menjadi acuan pelaku UKM dalam menghadapi perubahan tersebut.
“UKM perlu memperhatikan tren dunia marketing pascapandemi. Marketing itu hanya melibatkan tiga aspek yaitu customer, product, dan brand. Ketiganya perlu dijaga dengan melakukan adaptasi dari tren marketing,” kata Hermawan pada acara UKM Day Kabupaten Karanganyar, Minggu (26/07/2020).
Hermawan kemudian menuturkan, setidaknya ada lima tren dunia marketing yang dapat menjadi acuan pelaku UKM. Pertama adalah digitalisasi. Di Indonesia saat ini memiliki banyak perusahaan teknologi yang telah menjadi unicorn maupun decacorn, terutama pada industri e-commerce.
“Beruntunglah kita di Indonesia memiliki perusahaan teknologi unicorn dan decacorn. Mereka ini memiliki value dan jaringan yang luas hingga keluar negeri. Karena itu harus dimanfaatkan,” tutur Hermawan.
Kedua adalah shopping. Tren digitalisasi didukung oleh perubahan kebiasaan masyarakat yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk berbelanja secara online. Karena itu, keduanya pun perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku. Tetapi di sisi lain, digitalisasi juga harus dibarengi dengan diferensiasi usaha.
Ketiga, home industry. Saat pelaku usaha tidak dapat kemana-mana karena lockdown, rumah menjadi pusat dalam melakukan berbagai kegiatan, termasuk marketing. Pelaku UKM harus dapat mencari cara agar usahanya tetap berjalan meski harus berada di rumah.
“Selanjutnya adalah lokal. Local community ini semakin berkembang karena terjadinya deglobalisasi. Saat pandemi ini pasar lokal yang akan membantu pelaku usaha untuk bertumbuh,” imbuh Hermawan.
Terakhir, Hermawan menekankan pentingnya kepercayaan konsumen terhadap produk dan layanan yang dihadirkan. Jangan sampai pelaku usaha menyia-nyiakan kepercayaan konsumen dengan menghadirkan produk dan layanan yang tidak sesuai dengan ekspektasi, terlebih pada era digital seperti sekarang.
Editor: Ramadhan Triwijanarko