Jejaring profesional, LinkedIn, telah menembus angka 100 juta pengguna di wilayah Asia Pasifik. Dengan jumlah anggota tersebut, wilayah Asia Pasifik sekarang merepresentasikan sebesar 22% anggota LinkedIn dari seluruh dunia yang mencapai 450 juta anggota.
India masih menjadi pasar terbesar dengan 37 juta anggota. Secara global, India menjadi basis anggota LinkedIn terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Negara dengan jumlah anggota terbesar lainnya di Asia Pasifik adalah China, yang memiliki lebih dari 23 juta anggota, dan Australia yang memiliki 8 juta anggota.
“Yang membuat pencapaian ini lebih istimewa adalah mengetahui betapa cepatnya laju pertumbuhan tersebut, dimana kami mampu melipatgandakan jumlah anggota kami menjadi 100 juta anggota, setelah sebelumnya mencapai 50 juta anggota. Hal ini sekaligus memperlihatkan pemahaman yang lebih baik akan adanya nilai ekonomi di dalam personal branding dan jaringan profesional global,” ungkap ujar Olivier Legrand, Managing Director, LinkedIn Asia Pacific and Japan.
Di wilayah Asia Tenggara, basis anggota LinkedIn turut bertumbuh, naik dua kali lipat sejak tahun 2014 dan kini mencapai lebih dari 18 juta anggota. Indonesia adalah basis anggota LinkedIn terbesar di wilayah tersebut, dengan lebih dari 6 juta anggota, diikuti oleh 4 juta anggota di Filipina, 3 juta anggota di Malaysia, serta 1 juta anggota di Singapura.
“Terlebih lagi di Indonesia, negara ini memiliki populasi yang terdiri dari anak muda yang lekat dengan dunia digital, dan faktanya pelajar serta profesional muda mewakili demografi dengan pertumbuhan tercepat di LinkedIn. Di saat Asia Pasifik terus meraih momentum sebagai wilayah pendorong perekonomian dunia, kami berharap anggota kami menjadi lebih sukses dan dapat memperluas pengaruh mereka ke seluruh dunia,” pungkas Olivier.
Editor: Eko Adiwaluyo