Pariwisata kini menjadi pasar yang menarik bagi pelaku-pelaku usaha di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Provinsi Lampung. Menurut catatan Badan Pusat Statistik, pertumbuhan pariwisata Lampung tercatat tertinggi kedua secara nasional setelah Sumatera Utara.
Data BPS menerangkan bahwa sektor pariwisata Provinsi Lampung tumbuh 58% dengan total wisatawan mancanegara hingga 245.372 orang pada tahun 2017. Inilah yang mendorong Pemerintah Provinsi Lampung menetapkan pariwisata sebagai satu dari tiga industri untuk membantu meningkatkan perekonomian Lampung.
LOKET sebagai perusahaan penyedia teknologi event dan entertainment di Indonesia berupaya untuk terlibat dalam mengembangkan pariwisata Lampung melalui penyelenggaraan event. Hal ini berdasarkan hasil analisis internal LOKET yang menunjukkan bahwa pertumbuhan event berskala kecil dan menengah di Indonesia masih rendah. Lampung sebagai provinsi yang memiliki banyak festival memiliki potensi yang besar untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan event.
“Lampung memiliki julukan The Treasure of Sumatera di mana hal ini juga menjelaskan besarnya potensi Lampung di industri pariwisata. Potensi ini dapat dikatakan sebagai pintu gerbang yang sangat baik bagi penyelenggaraan event. Event memiliki dampak yang berantai terhadap roda perekonomian karena bisa menarik wisatawan lokal dan asing secara bersamaan, penjualan merchandise, fnb, hingga sektor transportasi,” jelas Rama Adrian, VP Consumer Solutions LOKET lewat pernyataannya kepada Marketeers, Kamis (11/04/2019).
Melalui kolaborasi dengan berbagai komunitas dan individu kreatif leat penyelenggaraan event, Loket memberikan teknologi untuk kemudahaan penyelenggaraan event di Lampung. Salah satunya adalah layanan unggulan self service di laman web LOKET.
“Kunci pengembangan penyelenggaraan event adalah kemudahan teknologi baik dalam pembuatan maupun pengelolaan event. Lewat platform LOKET.com, para penyelenggara event di Lampung dan seluruh Indonesia bisa menyelenggarakan event mereka dengan lebih mudah dan terorganisir,” tutup Rama.
Editor: Eko Adiwaluyo