L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Perempuan Peneliti
Merek produk kecantikan L’Oréal tengah mendorong ekosistem para perempuan peneliti. Upaya ini dilakukan perusahaan melalui ajang L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2023 yang kembali mendukung kiprah para perempuan peneliti Indonesia sebagai salah satu sosok pahlawan di bidang sains.
Sejak tahun 2004, L’Oréal-UNESCO For Women in Science yang merupakan kerja sama L’Oréal Indonesia dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) serta dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberikan dukungan pendanaan kepada 71 ilmuwan perempuan di Indonesia.
Dukungan ini telah membantu para perempuan peneliti dalam melakukan penelitian dan eksplorasi ilmiah, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan di bidang ilmu pengetahuan. Kegiatan L’Oréal-UNESCO For Women in Science dirancang untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah perempuan peneliti di Indonesia.
Menurut laporan perusahaan, tahun ini ada empat perempuan yang berhasil memenangkan pendanaan riset senilai Rp 100 juta. Empat perempuan tersebut adalah Karlia Meitha, Ph.D. (Institut Teknologi Bandung), Dr. Widlastuti Setyaningsih S.T.P., M.Sc (Universitas Gadjah Mada), Dr. Fitri Aulia Permatasari, M.Eng. (Institut Teknologi Bandung), dan Pietradewi Hartrianti, S.Farm, M.Farm, Ph.D.(Indonesia International Institute for Life Sciences).
BACA JUGA: Masuk ke Social Commerce, Loreal Kini Punya 6 Ruang Livestream
Keempat pemenang tersebut mengusung penelitian dengan memanfaatkan potensi biodiversitas yang menghadirkan berbagai terobosan inovatif di bidang ketahanan pangan dan kesehatan yang berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan potensi keanekaragaman hayati Indonesia, keempat proposal penelitian National Fellows L’Oréal-UNESCO For Women In Science 2023 menghadirkan terobosan di bidang ketahanan pangan dan kesehatan. Hal ini membawa satu kebaruan yang menarik dan berbeda dibanding proposal penelitian sebelumnya. Sumber biodiversitas umumnya dapat terurai secara alami, ramah lingkungan, dan memiliki potensi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Ekosistem peneliti perempuan Indonesia
Di sisi lan, kuantitas dan kompetensi peneliti perempuan terus menjadi perhatian, karena pada tahun 2021, UNESCO mencatat bahwa hanya 33,3% dari peneliti di seluruh dunia adalah perempuan. Namun di Indonesia, berdasarkan Data Badan Riset dan Inovasi Nasional 2023, terjadi peningkatan persentase perempuan peneliti 45%.
“Ini menunjukkan bahwa program L’Oréal-UNESCO For Women in Science memberikan dampak positif melalui platform khusus untuk mendorong inovasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, baik dalam kategori life sciences maupun non life sciences,” ungkap Dr. Itje Chodidjah, M.A., Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam laporan tertulisnya.
Menurutnya, dukungan fasilitas penelitian, pendanaan, dan lingkungan kerja yang kondusif adalah kunci kesuksesan penelitian. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan penelitian yang inovatif, berdampak luas, dan berpotensi mengubah dunia.
BACA JUGA: Gadis Kretek Tayang di Netflix, Angkat Kisah Perempuan di Industri Kretek
“Kami percaya bahwa dunia membutuhkan sains dan sains membutuhkan perempuan. Kami pun berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendorong kenaikan jumlah maupun kapabilitas peneliti perempuan, memajukan dunia sains di Indonesia, dan menjadi katalis lahirnya berbagai inovasi yang akan berguna bagi banyak khalayak,” papar Junaid Murtaza, President Director L’Oréal Indonesia.
Perusahaan pun berharap program ini menjadi pendorong serta membuka akses bagi lebih banyak perempuan peneliti Indonesia untuk mengukir prestasi, membawa inovasi, dan berkontribusi tidak hanya di tanah air, tetapi juga di kancah internasional.
“Kini, 5 orang pemenang L’Oréal-UNESCO For Women in Science berasal dari Indonesia telah meraih penghargaan global. Tentu, hal ini membuka peluang bagi perempuan peneliti Indonesia lainnya untuk mengukir prestasi di tingkat internasional,” lapor Fikri Alhabsie, Corporate Responsibility Director, L’Oréal Indonesia.
Bukan tidak mungkin, selama beberapa tahun ke depan kita dapat melihat lebih banyak lagi perempuan peneliti asal Indonesia mengambil peran di kancah internasional.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap kontribusi para pemenang L’Oréal-UNESCO For Women in Science dari berbagai bidang penelitian selain dapat memberikan dampak positif yang besar, namun turut mengambil bagian dalam menjaga keberlanjutan bagi masa depan Indonesia,” tutup Fikri.