Lotte Chemical Bangun Pabrik di Indonesia, Kucurkan Dana US$ 3,9 Miliar
Lotte Chemical menanamkan investasi berupa pembangunan fasilitas pabrik di Indonesia dalam kompleks pengelolaan petrokimia senilai US$ 3,9 miliar. Langkah tersebut diumumkan usai terlaksananya seremoni penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM, melalui laman resmi mereka pada Jumat (7/1/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Lotte Chemical juga menjalin kerjasama pembangunan pabrik skala besar di Indonesia tersebut dengan Lotte E&C dan Hyundai Engineering. Kedua pihak tersebut akan menjadi pelaksana desain, pengadaan, serta kontraktor pembangunan fasilitas pabrik yang disebutkan akan mengambil lokasi dalam wilayah Provinsi Banten.
Fasilitas dalam kompleks pengolahan petrokimia milik Lotte Chemical itu juga dinyatakan sebagai pusat naphtha cracker pertama di Indonesia. Nantinya dalam kompleks tersebut, perusahaan asal Korea Selatan akan menjalankan pengolahan ethylene, propylene, mixed-C4, dan pyrolisis gasoline dengan temperatur tinggi di atas 800 derajat Celcius.
“Proyek ini tidak hanya penting bagi penguatan kapasitas bisnis Lotte Chemical di tingkat global. Ini juga memberi peluang pertumbuhan ekonomi sekaligus menciptakan lapangan kerja di Indonesia. Kami berharap investasi skala besar ini akan sukses dan memberi kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia,” kata Kim Gyo-hyun, CEO Lotte Chemical.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang turut menghadiri penandatanganan kesepakatan investasi Lotte Chemical berupa pabrik di Indonesia tersebut secara virtual, menyampaikan harapan serupa. Pemerintah siap memberikan insentif seperti tarif impor lebih rendah untuk bahan baku petrokimia maupun fasilitas dan kebutuhan pembangunan pabrik tersebut.
“Kami mengapresiasi invetasi aktif Lotte Chemical, saya mengharapkan adanya pengaruh positif bagi dunia industri secara keseluruhan,” kata Menteri Bahlil seperti dikutip dalam laman resmi perusahaan asal Korea Selatan itu.
Proyek fasilitas dan pabrik pengolahan petrokimia milik Lotte Chemical ini diharapkan rampung dan mulai beroperasi pada tahun 2025. Diharapkan kompleks pengolahan petrokimia tersebut mampu memproduksi 1 juta ton ethylene, 520 ribu ton propylene, dan 250 ribu ton polypropylene serta menghasilkan pemasukan hingga US$ 2,66 miliar setiap tahunnya.
Keputusan pihak Lotte Chemical melakukan investasi di Indonesia merupakan langkah lanjutan dalam ekspansi bisnis mereka secara global. Sebelumnya, mereka telah mengakuisisi Titan Chemical (kini Lotte Chemical Titan), salah satu perusahaan petrokimia terbesar asal Malaysia, pada tahun 2020.
EditorL: Sigit Kurniawan