Meski hanya menyumbang 5% dari bisnis Lotte Choco Pie secara global, geliat pasar Indonesia ternyata menunjukkan proyeksi yang cukup menarik. Bukan di saluran penjualan minimarket maupun supermarket, Lotte Choco Pie justru melihat warung-warung kecil sebagai sumber pendapatan potensial.
Tak hanya ingin dikenal di kalangan urban, Lotte Choco Pie mulai memasuki wilayah-wilayah rural dan lower market. Mereka memilih kemasan saset untuk menggarap pasar ini. Membanderol harga sebesar Rp 2.500 per saset, Lotte Choco Pie memperkuat distribusi mereka melalui warung-warung kecil.
“Warung-warung kecil memberikan kontribusi yang besar. Jika di minimarket dan supermarket kebanyakan pembeli mencari Choco Pie dalam kemasan besar yang terdiri dari beberapa pcs, maka di warung-warung disediakan Choco Pie satuan yang dibanderol Rp 2.500 saja. Responsnya positif,” ungkap Yusuke Kawabata, General Manager of Marketing and Administration LOTTE Indonesia kepada Marketeers.
Permintaan yang cukup tinggi di warung-warung mendorong permintaan yang tinggi akan produk Lotte Choco Pie. Menguasai 25% market share untuk kategori soft cake di tahun ini, Lotte Choco Pie mengaku kewalahan menangani permintaan.
“Kapasitas produksi di tahun depan akan kami tingkatkan 50% lebih besar dari tahun ini,” ujar Yusuke. Sementara perihal inovasi varian rasa, Yusuke mengaku belum ada rencana untuk mengeluarkan varian rasa lain dari Lotte Choco Pie di Indonesia.
“Yang jelas, kalau kemasan saset memang tidak ada di semua negara, namun kami produksi dalam jumlah besar di Indonesia karena permintaan yang cukup besar. Untuk varian rasa seperti yang ada di Jepang dan negara lain belum masuk ke dalam rencana jangka pendek kami,” jelas Yusuke. Tahun depan, Yusuke memastikan Lotte Choco Pie akan fokus memperkuat distribusi dan meningkatkan awareness di luar wilayah urban.
Indonesia saat ini memang belum menjadi pasar terbesar di antara deretan negara ekspansi Lotte Choco Pie lain. Secara penjualan, Jepang dan Korea Selatan masih menjadi pasar utama, diikuti Rusia, India, dan Pakistan. Secara global, Indonesia hanya menyumbang 5% bagi bisnis Lotte Choco Pie.
Editor: Sigit Kurniawan