Indonesia dan Kenya menggelar pertemuan bilateral yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mengusulkan agar dapat bekerja sama dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan, khususnya dalam meningkatkan nilai produk pertambangan melalui pengolahan hilirisasi.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Marves RI menuturkan, implementasi kebijakan hilirisasi selama ini terbukti memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia dengan meningkatkan nilai ekspor, memberikan kontribusi terhadap nilai produk domestik bruto (PDB). Termasuk, memperbaiki neraca perdagangan, penyerapan tenaga kerja, serta mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan.
BACA JUGA: Luhut Teken Kerja Sama Energi Baru Terbarukan dengan Singapura
Selain kerja sama hilirisasi, pertemuan itu membahas pengembangan infrastruktur maupun transisi energi dan perdagangan komersial, seperti peternakan. Terkait pengembangan infrastruktur, rencananya Indonesia dan Kenya akan menggunakan sistem digitalisasi khususnya untuk pengembangan pelabuhan.
Dia bilang, Indonesia akan membantu Kenya untuk membantu dalam meningkatkan daya saing pelabuhan Mombasa dan menjadikannya sebagai pusat global di Afrika.
BACA JUGA: Luhut Targetkan Porsi Penjualan Motor Listrik 10% pada Tahun 2024
“Kami juga berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada 15 pejabat Kenya untuk membangun kapasitas dalam sistem manajemen pelabuhan yang berkelanjutan dan berbasis smart port di Indonesia,” kata Luhut melaui keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Menurutnya, Indonesia dan Kenya juga berkomitmen agar dapat mempercepat transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif. Sementara itu, terkait perdagangan ternak, kedua negara telah sepakat bekerja sama dengan otoritas di Kenya untuk memastikan protokol kesehatan serta regulasi ekspor ternak.
Luhut bilang, kedua negara perlu mempercepat proses ini sehingga rencana ini agar segera dilaksanakan. “Kami bersedia berkolaborasi dalam teknologi inovatif di sektor energi dan mendorong kerja sama, bantuan teknis, dan transfer teknologi,” katanya.