Pemerintah terus mendorong gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata. Dengan demikian, sektor yang paling terkena dampak pandemi COVID-19 ini dapat kembali pulih menyentuh angka normal sebelum merebaknya wabah.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menargetkan sepanjang tahun 2023 ada 1,2 hingga 1,4 miliar perjalanan wisata di seluruh Indonesia. Target ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan capaian tahun 2022.
Dia bilang apabila target yang ditetapkan mampu tercapai, maka akan mendatangkan pendapatan dari sektor pariwisata sebesar Rp 3.281 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 18% produk domestik bruto (PDB) nasional.
BACA JUGA: Pariwisata Mulai Pulih, Agen Perjalanan Online Perlu Perkuat Layanan
“Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke suatu daerah, harapannya permintaan produk atau jasa lokal pun meningkat. Buatlah travel pattern agar destinasi ini semakin menarik,” kata Luhut melalui keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Nantinya, program BBWI dikawinkan dengan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia /Produk Dalam Negeri (Gernas BBI/PDN) sehingga dapat meningkatkan permintaan produk-produk lokal. Peluang penyerapan produk lokal makin besar dengan banyaknya komitmen belanja dari kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta badan usaha milik negara (BUMN).
Tercatat, pada 31 Desember 2022 total komitmennya mencapai Rp 1.001 triliun dengan realisasi Rp 762,75 triliun atau setara dengan 76,2%.
BACA JUGA: Tawarkan Investasi Pariwisata, Bahlil Raih Komitmen Investasi Rp 172 Miliar
“Capaian ini jauh melebihi target dari Bapak Presiden sebesar Rp 400 triliun. Begitu juga produk tayang di e-katalog telah mencapai 2,49 juta produk atau 249% dari target sebesar 1 juta produk pada 2022,” ujarnya.
Luhut menjelaskan hingga akhir Desember 2022 total usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang masuk ke ekosistem digital mencapai 21,4 juta unit atau terjadi peningkatan 168% sejak diluncurkan pada 2020. Namun, dia terus menggenjot hingga 30 juta pada 2024.
“Salah satu aktivitas belanja online tahunan yang telah digalakkan BBI ialah Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Melalui kegiatan ini diperoleh data tren penjualan produk lokal dari 2018 hingga 2022 terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka Rp 10 triliun,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk