PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali melakukan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum dioperasikan secara komersial pada Agustus 2023. Dalam uji coba ini, beberapa menteri terkait melakukan peninjauan secara langsung.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) turut mengikuti coba coba tersebut. Dia bilang saat ini kereta telah melakukan test and commissioning yang melaju dengan kecepatan 350 kilometer (Km) per jam.
BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diuji Melaju dengan Kecepatan 220 Kpj
“Saya merasakan sensasi kenyamanan dan kecepatan yang luar biasa, jarak Halim-Padalarang yang mencapai 125 kilometer ditempuh hanya dalam waktu 25 menit saja. Dilanjutkan dengan kereta feeder menuju pusat kota Bandung yang memakan waktu 20 menit, sehingga total waktu tempuh Jakarta ke Bandung dengan menggunakan kereta cepat hanya 45 menit,” kata Luhut melalui unggahan di akun instagram pribadinya, dikutip Jumat (23/6/2023).
Dalam uji coba kereta cepat, Luhut mencoba menggunakan integrasi dua moda transportasi yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Di antaranya yakni LRT Jabodetabek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
BACA JUGA: PLN Pastikan 90% Infrastruktur Kelistrikan Kereta Cepat Sudah Siap
Untuk rutenya, dimulai dari stasiun LRT Dukuh Atas dengan rute Dukuh Atas-Halim-Padalarang sampai ke Stasiun KCJB Tegalluar. Luhut mengeklaim moda transportasi seperti ini hanya ada dua di dunia.
“Setidaknya hanya ada dua negara di dunia yang memiliki kecepatan transportasi sekilat ini yakni Cina dan Indonesia,” ujarnya.
Luhut menjelaskan kereta cepat ini akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023. Seluruh keamanan pendukung kereta juga akan diawasi secara penuh oleh TNI dan Polri guna memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Saya tidak ingin nantinya ada insiden dan accident dalam bentuk apapun, baik pada masa uji coba maupun pada saat nanti KCJB beroperasi penuh secara umum agar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini membawa banyak dampak positif bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk