Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nilai aset laut di seluruh dunia mencapai US$ 24 triliun. Hal ini menjadi sumber mata pencaharian miliaran orang di semua negara.
Luhut menyebut angkanya akan bertambah dengan layanan turunan yang diperkirakan mencapai US$ 2,5 miliar per tahun atau US$ 1,5 triliun apabila dikurangi dengan manfaat nonpasar. Angka tersebut senilai 3% hingga 5% produk domestik bruto (PDB) dunia.
BACA JUGA: Luhut Ungkap Investasi Proyek Baterai Tembus US$ 19 Miliar
“Namun, potensi laut untuk pertumbuhan ekonomi saat ini berkurang drastis dan cenderung memburuk karena penangkapan ikan berlebihan, perusakan ekosistem dari pukat dasar, penambangan dasar laut, industri lepas pantai seperti ekstraksi minyak dan gas. Kemudian masalah polusi dari industri lepas pantai, dan pertambangan dasar laut,” kata Luhut dalam Tri Hita Karana, Presiden G20 Indonesia: Ocean 20 di Nusa Dua, Bali, dikutip Selasa (15/11/2022).
Menurutnya, lautan menutupi 71% permukaan planet dan menawarkan energi terbarukan (EBT) serta sumber daya tak terbarukan. Dengan demikian perlu untuk menjadi perhatian negara-negara G20 agar bisa menjaga kelestariannya.
BACA JUGA: Sukseskan KTT G20, Ini Strategi PLN Jamin Keandalan Listrik
Luhut meminta negara peserta G20 mengembalikan nilai dan memastikan keberlanjutan jangka panjang dari ekonomi laut. Targetnya pada agenda 2030 bisa menciptakan pembangunan berkelanjutan.
“Ocean20, atau O20, bertujuan untuk memberikan kebijakan yang konkret dan dapat ditindaklanjuti rekomendasi dan strategi kerjasama regional, berdasarkan prioritas yang ditetapkan oleh setiap kepresidenan bergilir untuk memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi laut sambil melindungi, memulihkan, dan meregenerasinya. Ini akan menyediakan platform untuk perusahaan global terkemuka dunia dan negara-negara G20 untuk dibuat dan direalisasikan komitmen menuju laut yang berkelanjutan, inklusif, dan memanfaatkan pasar peluang dalam ekonomi laut,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk mencapai target tersebut pemerintah akan melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap ekonomi kelautan. Ini terdiri atas sektor swasta, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Kami berkomitmen untuk membangun dan transisi ke laut yang berkelanjutan. Dengan membawa harapan baru dalam pemulihan krisis ekonomi kita semua berharap upaya tersebut dapat berjalan dengan optimal,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk