Luncurkan Fitur AI, Apple Akan Kenakan Biaya hingga US$ 20

marketeers article
Iustrasi logo Apple PHK (FOTO:123RF)

Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) diperkirakan membebankan biaya kepada penggunanya untuk bisa mengakses fitur-fitur kecerdasan buatan (AI). Para analis memprediksi pengguna dibebankan hingga US$ 20 untuk fitur AI demi mendorong pertumbuhan bisnis Apple. 

Dilansir dari CNBC, Kamis (8/8/2024), Apple dalam waktu dekat merilis Apple Intelligence, sistem AI yang akan hadir di sejumlah perangkatnya. Rencana yang diumumkan sejak Juni lalu ini menghadirkan voice assistant Siri yang lebih canggih, termasuk kemampuan untuk membuat email dan gambar secara otomatis. 

BACA JUGA: Penjualan Tablet Global Naik 22,1%, Apple Masih Jadi Penguasa Pasar

Fitur ini hadir secara bertahap. Negara-negara, seperti Cina dan kawasan Eropa kemungkinan belum bisa mengakses fitur AI dan sebagai gantinya Apple menawarkan aplikasi-aplikasi canggih dengan mengenakan biaya langganan. 

Neil Shah, partner di Counterpoint Research mengakui investasi untuk AI sangatlah besar. Oleh karena itu, Apple membebankan fitur AI kepada para penggunanya. 

BACA JUGA: Meski Rival, Apple Gunakan TPU Google untuk Melatih Fitur AI

Software dan layanan membuat lebih menguntungan bagi Apple untuk meneruskannya dengan model langganan Apple One,” ujar Shah. 

Shah menambahkan Apple dapat mengenakan biaya antara US$ 10 dan US$ 20 untuk Apple Intelligence, termasuk Apple One, fitur-fitur AI yang lebih premium.

“Apple adalah salah satu dari sedikit perusahaan perangkat terkoneksi yang telah berhasil memonetisasi layanan bernilai tambah yang ditawarkannya,” kata Ben Wood, kepala penelitian di CCS Insight. 

“Hasilnya, Apple telah mendorong para penggunanya membayar untuk layanan yang lebih premium. Atas dasar ini, tidak menutup kemungkinan bahwa Apple dapat memilih untuk mengenakan biaya untuk fitur-fitur yang lebih canggih dalam penawaran Apple Intelligence.”

Wood menuturkan Apple Intelligence dapat memberikan pilihan kepada raksasa AS itu untuk meluncurkan layanan berlangganan yang dibundel dengan berbagai layanan dalam satu harga. 

“Namun, Apple juga enggan untuk mengurangi pendapatan dari langganan produk individual,” ucapnya. 

Bukan hal yang aneh bagi perusahaan teknologi untuk mengenakan biaya untuk fitur AI mereka. OpenAI, misalnya, memiliki biaya berlangganan untuk fitur ChatGPT yang lebih advance dan Microsoft mengenakan biaya ke AI Copilot-nya. 

Saingan terbesar Apple, Samsung, yang memiliki Galaxy AI, masih mempertimbangkan berbagai model pendapatan untuk software-nya. Bagi Apple, AI memberikan perusahaan kesempatan untuk lebih menjaga basis pelanggan yang sudah loyal. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS