Makan Sushi setelah Melahirkan, Aman untuk Kesehatan?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Jagat maya kembali dihebohkan dengan gaya hidup seorang figur publik yang menikmati sushi ala Omakase di rumah sakit seusai melahirkan. Hal ini lantas memunculkan pertanyaan terkait apakah ibu menyusui boleh makan sushi atau tidak.

Alodokter menyebut bahwa mengonsumsi sushi saat menyusui tidak menyebabkan gangguan kesehatan, entah untuk bayi maupun ibunya sendiri. Beberapa jenis ikan justru mengandung kandungan lemak baik yang tinggi dan vitamin, seperti omega 3, vitamin D, dan vitamin B3.

Manfaat dari kandungan tersebut bisa diperoleh manakala ikan yang digunakan tergolong aman dan memiliki kadar merkuri rendah. Adapun jenis ikan yang aman bagi ibu menyusui, antara lain salmon, sarden, udang, kepiting, dan tiram.

BACA JUGA: Mengenal Omakase, Konsep Makan ala Jepang yang Heboh di Medsos

Di sisi lain, tak dapat dimungkiri juga beberapa ibu menyusui bisa saja mengalami keracunan setelah mengonsumsi sushi. Ini terjadi jika ikan yang dimakan mengandung merkuri tinggi, seperti tuna, makarel, marlin, kakap merah, kerapu, dan ikan mahi-mahi.

Keracunan juga bisa terjadi bila sushi atau ikan mentah terkontaminasi oleh bakteri atau parasit, akibat cara pengolahan dan penyajian yang tidak higienis. Misalnya saja Toxoplasma gondii, yang bisa menyebabkan ibu terkena penyakit toksoplasmosis.

Meski penyakit tersebut tidak menular melalui ASI, risiko bayi tertular tetap ada jika ibu terinfeksi parasit Toxoplasma gondii semenjak hamil. Bayi yang terinfeksi parasit ini berpotensi mengalami kerusakan otak, cacat mental, hingga kebutaan.

BACA JUGA: Lari Pagi vs Malam, Mana yang Lebih Baik?

Tips Aman Makan Sushi setelah Melahirkan

Agar tetap aman saat makan sushi, ibu menyusui sebaiknya memilih restoran dengan reputasi baik yang terjamin kebersihannya. Tanyakan kepada pihak restoran mengenai asal ikan yang digunakan serta cara pengolahannya untuk memastikan ikan tersebut aman dan segar.

Selain itu, penting juga untuk mencuci tangan sebelum menyentuh makanan dan memastikan kebersihan alat makan yang digunakan. Jika sushi ingin dibawa pulang, pastikan disimpan pada suhu yang tepat, yaitu antara 8 hingga 10 derajat Celsius, agar kualitasnya tetap terjaga.

Menggunakan wasabi sebagai pendamping juga dianjurkan, sebab ini memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu mencegah keracunan makanan. Perlu diperhatikan pula konsumsi sushi agar tidak berlebihan, dan pantau apakah ada reaksi alergi atau gangguan pada bayi setelah mengonsumsi ASI.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, ibu menyusui dapat menikmati sushi dengan aman tanpa khawatir akan risiko kesehatan bagi dirinya dan bayinya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS