Makanan dan minuman yang mengusung citra rasa lokal diprediksi makin populer tahun depan. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman memprediksi permintaan spesifik dari konsumen mulai bermunculan dan menguat tahun depan Khususnya permintaan spesifik mamin yang mengusung lokalitas daerah. Selera nusantara, misalnya, yang saat ini sedang menjadi tren akan makin ramai tahun depan. Tak banyak produk yang mengusung selera daerah, seperti Aceh, Lamongan, Papua, Bali, dan sebagainya.
Dari sisi kategori, produk yang akan mendominasi tahun depan adalah produk bumbu-bumbuan, biskuit, susu, es krim, dan aneka snack dengan permintaan spesifik tadi. Sementara, untuk minuman, sambung Adhi, produknya secara umum akan sama. Namun, yang baru adalah kemasannya. Banyak merek akan berlomba dalam mengemas minuman ini agar memiliki daya tarik lebih. Minuman berbahan teh, misalnya, akan hadir dengan rupa-rupa kemasan.
Selain itu, persaingan di pasar mamin domestik juga akan diwarnai dengan adu strategi dengan para pemain asing. Termasuk makin banyaknya investor asing yang berinvestasi di makanan minuman di Indonesia. Populasi besar Indonesia dengan empat juta populasi baru setiap tahunnya merupakan pasar besar bagi para investor tersebut. Investor asing yang cukup dominan di pasar domestik, antara lain investor Singapura, Jepang, Cina, Amerika, dan Timur Tengah.
Terkait dengan adanya pemilu tahun depan, banyak perusahaan mamin yang tak khawatir. Asalkan tak ada hal ekstrem yang mengganggu, bisnis mamin akan tetap lancar. Sebaliknya, seperti diprediksi GAPMMI, momen pemilu biasanya justru mendongkrak konsumsi. Diprediksi, momen pemilu tahun depan akan menyumbang peningkatan pertumbuhan mamin 15-20% dari masa biasa. Bisa jadi angka ini makin naik karena masa pemilu langsung disambung dengan momen Lebaran yang selalu ditandai dengan peningkatan konsumsi.
“Yang penting, pada tahun depan, para pengusaha makanan minuman patuh pada regulasi pemerintah mengingat menguatnya penegakkan hukum di industri ini. Selalu berinovasi agar mampu meningkatkan daya saing dan merebut pasar. Tak lupa memanfaatkan insentif dari pemerintah, menyiapkan tenaga kerja, dan berkomitmen terus tumbuh,” pungkas Adhi sembari mengingatkan para pemain.