Perkembangan bank sampah terus diupayakan. Hasil yang positif mulai terlihat di berbagai kota. Keberadaan bank sampah dinilai mampu menyelesaikan dua masalah yang umum terjadi di tengah masyarakat di seluruh Indonesia. Selain mampu meminimalisir banyaknya sampah yang dihasilkan di setiap daerah, bank sampah juga dinilai mampu menopang perekonomian masyarakat. Seperti yang terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Lantaran tengah menjadi sorotan publik, Pemerintah Kota Makassar yang dipimpin oleh Moh Ramdhan “Danny” Pomanto tengah meningkatkan kualitas dari bank sampah di sana. Atau dengan kata lain “naik kelas”.
“Bank Sampah di Makassar kini sudah dua kali naik kelas. Pertama, kami menjadi bank sampah pertama di Indonesia yang telah terintegrasi dengan Kementerian KUKM dan resmi menjadi UKM. Dari sini otomatis kami sudah bisa mengakses untuk pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kedua, bank sampah kami kini sudah go digital untuk memberikan kemudahan bagi para pelakunya,” jelas Saharuddin Ridwan, Direktur Yayasan Peduli Negeri (YPN) saat ditanyai oleh Marketeers di Makassar, Jumat (03/04/2016)
Sebagai bentuk simbolisasi dari naik kelasnya Bank Sampah di Makassar, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan akan menggelar acara Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 di Celebes Convention Center, Makassar. Di acara ini, Kota Makassar akan diberikan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) dan KUR oleh Menteri Koperasi dan UKM. Dari sini, Kota Makassar dipilih sebagai pilot project pengembangan bank sampah yang nantinya bisa ditiru oleh kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.
“Akan ada delapan bank sampah yang akan menerima IUMK secara simbolik untuk mewakili 208 bank sampah di Kota Makassar. Kami menjadi bank sampah pertama di Indonesia yang telah terintegrasi dengan Kementerian KUKM,” imbuh Sahar.
Editor: Sigit Kurniawan