Sebagai pusat perekonomian di Indonesia Timur, Makassar mencoba menghadirkan kehidupan yang sehat dan nyaman bagi siapa pun yang berkunjung ke Makassar. Sehat dan nyaman ini diterjemahkan oleh Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto melalui program Bank Sampah.
Ramdhan Pomanto menyebutkan produksi sampah Kota Makassar mencapai angka 700 hingga 800 ton per hari. Sampah sejumlah itu akan menjadi masalah jika tidak dikelola. Namun, akan memberikan nilai ekonomi yang menguntungkan jika berhasil dikelola dengan tepat.
Limbah atau sampah rumah tangga yang dulunya dibuang begitu saja kini tidak begitu lagi. Dengan kehadiran Bank Sampah, maka sampah rumah tangga tersebut kini bernilai ekonomi. Akibatnya, animo masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan atau mengurus sampahnya sendiri semakin tinggi.
Makassar menggunakan konsep bahwa masyarakat berperan besar dalam kendali kebersihan sebuah kota. Berkat kebijakan Bank Sampah, banyak lapisan masyarakat yang berbondong-bondong untuk menjadi nasabah Bank Sampah. Bahkan, Pemerintah Kota Makassar saat ini terus mengupayakan agar program Bank Sampah bisa naik kelas.